Ilmuwan Harvard Cerita Dampak Kampus Tolak Pemerintah Trump!

Dunia akademis di Amerika Serikat sedang bergejolak. Sebuah universitas ternama, Harvard University, menolak mentah-mentah tuntutan dari pemerintahan Donald Trump yang meminta dilakukannya ‘audit’ terhadap berbagai aspek kampus, mulai dari opini mahasiswa hingga struktur tata kelola.

Penolakan ini berbuntut panjang. Dana hibah pemerintah untuk Harvard senilai miliaran dolar dibekukan. Dampaknya? Proyek-proyek penelitian penting terancam mangkrak, dan para peneliti serta mahasiswa yang terlibat kini hidup dalam ketidakpastian.

Kenapa Pemerintah AS Membekukan Dana Hibah Harvard?

Pemicunya adalah tudingan bahwa Harvard gagal melindungi mahasiswa Yahudi dari diskriminasi dan pelecehan antisemitisme. Pemerintah AS berdalih bahwa Harvard melanggar Undang-Undang Hak Sipil AS tahun 1964. Selain itu, pemerintahan Trump mengkritik penanganan Harvard University terhadap aksi mahasiswa soal perang Gaza.

Namun, di balik itu semua, ada dugaan bahwa ‘audit’ yang diminta pemerintah sebenarnya bertujuan untuk ‘mereformasi’ opini dan sudut pandang di kampus, sesuatu yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap kebebasan akademik.

Salah satu peneliti Harvard, Profesor John A Paulson, menekankan pentingnya penelitian yang didanai hibah tersebut, terutama karena pemerintah AS berencana meningkatkan produksi tenaga nuklir untuk mendukung industri kecerdasan buatan (AI). Penelitian ini juga krusial untuk memodelkan kerusakan radiasi pada organ manusia.

Pembekuan dana ini memaksa para peneliti untuk menghentikan proyek mereka. Salah satunya adalah proyek pemodelan berbasis organ-on-a-chip yang bekerja sama dengan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS. Para mahasiswa, peneliti, dan rekan pascadoktoral yang terlibat kini terombang-ambing dalam ketidakpastian.

Apa Dampak Pembekuan Dana Hibah Bagi Dunia Penelitian?

Menurut Profesor Ingber, kebijakan ini tidak hanya berdampak pada Harvard, tetapi juga pada industri dan sistem inovasi AS secara keseluruhan. Penelitian akademis adalah fondasi ekonomi inovasi, yang mendasari berbagai teknologi yang kita gunakan sehari-hari.

Ia juga khawatir bahwa ketidakstabilan ini akan membuat para ilmuwan, terutama dari luar negeri, enggan untuk berkarier di AS. Seorang ilmuwan pascadoktoral Eropa bahkan membatalkan penerimaannya di Harvard karena merasa tidak aman.

Presiden Harvard, Alan Garber, menegaskan bahwa kampusnya tetap berkomitmen memerangi antisemitisme. Ia juga berupaya untuk mencarikan opsi hibah lain bagi para peneliti agar mereka dapat melanjutkan pekerjaan mereka.

Namun, menghentikan proyek di tengah jalan bisa berakibat fatal. Proyek tersebut kemungkinan besar akan hilang. Oleh karena itu, penting bagi para peneliti untuk mencari tempat baru di proyek lain.

Bagaimana Nasib Para Peneliti dan Mahasiswa Harvard Sekarang?

Para peneliti Harvard kini berjuang untuk melindungi tim mereka. Mereka berusaha mencari dana internal untuk menjaga proyek tetap berjalan, setidaknya sampai ada kejelasan mengenai situasi selanjutnya.

Namun, tidak semua orang bisa diselamatkan. Beberapa peneliti mungkin terpaksa harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), sesuatu yang sangat dihindari.

Situasi ini menimbulkan ketidakpastian dan kekhawatiran di kalangan mahasiswa dan peneliti. Mereka khawatir akan masa depan penelitian mereka dan karier mereka.

Harvard University menolak untuk tunduk pada tekanan politik. Mereka berpegang pada prinsip kebebasan akademik dan keberagaman intelektual. Sesuai keputusan Mahkamah Agung AS, penerimaan mahasiswa baru juga tidak mempertimbangkan ras, sehingga memperluas keberagaman intelektual dan sudut pandang di Harvard.

Namun, dengan dana hibah yang dibekukan, masa depan penelitian di Harvard menjadi tidak pasti. Dampaknya bisa dirasakan tidak hanya oleh para peneliti dan mahasiswa, tetapi juga oleh dunia ilmu pengetahuan dan teknologi secara keseluruhan.

More From Author

Program MBG Butuh Rp116,6 T untuk 82,9 Juta Penerima

Gaji Tinggi Lulusan TBSM? Ini Fakta Sebenarnya!

Gaji Tinggi Lulusan TBSM? Ini Fakta Sebenarnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *