UGM Batalkan Kelulusan SNBP karena Data Tak Sama

Kabar mengejutkan datang dari dunia pendidikan tinggi. Universitas Gadjah Mada (UGM) mengambil tindakan tegas dengan membatalkan status kelulusan seorang calon mahasiswa baru yang diterima melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Langkah ini diambil setelah ditemukan adanya ketidaksesuaian data nilai antara yang tertera di sistem nasional dengan data rapor sekolah calon mahasiswa tersebut.

Menurut Sekretaris Direktorat Pendidikan dan Pengajaran (DPP) UGM, Dr. Sigit Priyanta, tindakan ini merupakan bagian dari upaya UGM untuk menjaga integritas proses seleksi penerimaan mahasiswa baru. Pihak kampus melakukan pengecekan silang yang ketat terhadap data pendaftar, tidak hanya untuk jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025, tetapi juga untuk jalur SNBP.

Kenapa Kecurangan dalam SNBP Bisa Terjadi?

SNBP, sebagai salah satu jalur masuk perguruan tinggi negeri, memang memberikan kesempatan bagi siswa berprestasi untuk melanjutkan pendidikan berdasarkan nilai rapor dan prestasi akademik lainnya. Namun, celah kecurangan bisa muncul, misalnya, melalui manipulasi nilai rapor atau pemalsuan data prestasi. Hal ini tentu merugikan siswa lain yang berjuang secara jujur dan adil.

UGM sendiri sangat serius dalam menanggapi potensi kecurangan ini. Profesor Gandes Retno Rahayu, Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM, menekankan pentingnya pengawasan yang ketat untuk memastikan proses seleksi berjalan transparan dan akuntabel. Pengecekan silang data menjadi salah satu cara efektif untuk mendeteksi potensi kecurangan.

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) juga membuka kanal pelaporan bagi masyarakat yang menemukan indikasi kecurangan dalam proses seleksi. Masyarakat dapat melaporkan temuan mereka melalui email atau helpdesk yang disediakan. Langkah ini menunjukkan komitmen SNPMB untuk memberantas praktik-praktik tidak terpuji yang dapat merusak sistem penerimaan mahasiswa baru.

Apa Sanksi Bagi Pelaku Kecurangan SNBP?

Bagi sekolah atau siswa yang terbukti melakukan kecurangan dalam SNBP, sanksi yang diberikan bisa sangat berat. Pembatalan status kelulusan seperti yang dialami calon mahasiswa UGM ini hanyalah salah satu contohnya. Sanksi lain yang mungkin diberikan antara lain larangan mengikuti SNBP di tahun berikutnya, atau bahkan sanksi administratif bagi sekolah yang terlibat.

Kasus di UGM ini menjadi pengingat bagi semua pihak, baik siswa, sekolah, maupun panitia seleksi, untuk menjunjung tinggi integritas dan kejujuran dalam proses penerimaan mahasiswa baru. Kecurangan tidak hanya merugikan individu yang melakukannya, tetapi juga merusak sistem pendidikan secara keseluruhan.

Bagaimana Cara Mencegah Kecurangan SNBP di Masa Depan?

Mencegah kecurangan SNBP membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Peningkatan pengawasan dan verifikasi data oleh panitia seleksi.
  • Sosialisasi yang lebih intensif mengenai aturan dan sanksi bagi pelaku kecurangan.
  • Peningkatan kesadaran siswa dan sekolah mengenai pentingnya integritas dan kejujuran.
  • Pemanfaatan teknologi untuk mendeteksi potensi kecurangan secara lebih efektif.

Dengan upaya bersama, diharapkan proses seleksi penerimaan mahasiswa baru dapat berjalan lebih adil, transparan, dan akuntabel, sehingga hanya siswa-siswa terbaik dan berintegritas yang berhak mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri.

Saat ini, permohonan pembatalan status kelulusan calon mahasiswa UGM tersebut sedang diproses oleh panitia pusat SNPMB. Pengumuman hasil SNBP sendiri telah dilakukan pada 18 Maret 2025.

More From Author

Program MBG Butuh Rp116,6 T untuk 82,9 Juta Penerima

Gaji Tinggi Lulusan TBSM? Ini Fakta Sebenarnya!

Gaji Tinggi Lulusan TBSM? Ini Fakta Sebenarnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *