Luis Antonio Tagle, Si “Fransiskus Asia” Calon Kuat Paus Baru

Kardinal Luis Antonio Tagle, seorang tokoh penting dalam Gereja Katolik, sering disebut sebagai salah satu kandidat potensial untuk menggantikan Paus Fransiskus. Dikenal dengan nama panggilan Chito, Tagle menarik perhatian karena pandangannya yang progresif dan gaya hidupnya yang sederhana, membuatnya dijuluki Fransiskus dari Asia. Popularitasnya semakin meroket berkat video-video di TikTok yang viral, terutama di Filipina yang gemar karaoke.

Namun, perjalanan Tagle menuju posisi puncak di Gereja Katolik tidak sepenuhnya mulus. Ia pernah menjabat sebagai presiden Caritas Internationalis, sebuah organisasi kemanusiaan Katolik, dari tahun 2015 hingga 2022. Sayangnya, tim kepemimpinannya dicopot karena kekhawatiran terkait kesalahan manajemen. Meskipun demikian, Tagle menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak terkait dengan tuduhan pelecehan seksual atau penyalahgunaan dana.

Mengapa Kardinal Tagle Begitu Populer di Filipina?

Salah satu faktor yang membuat Tagle disukai banyak orang adalah pendekatannya yang merakyat. Sebagai uskup Imus, sebuah kota dekat Manila, ia sering terlihat menggunakan jeepney, transportasi umum yang murah meriah, dan tak jarang mengundang orang-orang kurang mampu untuk makan bersamanya. Seorang sejarawan bahkan menyebutnya sebagai pastor karaoke, menggambarkan kedekatannya dengan budaya Filipina.

Selain itu, Tagle dikenal sebagai sosok yang sederhana dan rendah hati. Seorang biarawati yang telah mengenalnya selama puluhan tahun menggambarkan dirinya sebagai tidak miskin tetapi tidak kaya, mencerminkan gaya hidupnya yang bersahaja. Dalam berpidato dan memberikan ceramah, ia tidak menggunakan gaya bahasa yang kaku dan formal, melainkan lebih santai dan mudah dipahami.

Apa Saja Kontroversi yang Melibatkan Kardinal Tagle?

Meskipun memiliki banyak pendukung, Tagle juga menghadapi kritik dan kontroversi. Pada bulan Maret, sebuah kelompok penyintas pelecehan seksual oleh pastor mendesak agar dilakukan penyelidikan terhadap Tagle dan lima kardinal lainnya terkait penanganan kasus dugaan pelecehan anak oleh Caritas Internationalis di Selandia Baru dan Republik Afrika Tengah. Hingga saat ini, Tagle belum memberikan komentar terkait seruan tersebut.

Para aktivis juga berpendapat bahwa Tagle belum cukup berupaya untuk mengatasi masalah pelecehan seksual di Gereja Katolik. Mereka menyoroti kurangnya transparansi dalam pedoman penanganan kasus pelecehan di keuskupan agung Manila dan Konferensi Waligereja Filipina.

Bagaimana Pandangan Kardinal Tagle Terhadap Isu-Isu Sosial?

Tagle dikenal memiliki pandangan yang progresif terhadap isu-isu sosial. Ia pernah mengkritik sikap keras terhadap ibu tunggal, kaum gay, dan perceraian. Ia juga menentang pembunuhan dan kekerasan sebagai cara untuk memerintah negara, serta menyerukan budaya Filipina yang lebih manusiawi dan bermartabat.

Namun, Tagle juga memiliki pandangan konservatif dalam beberapa isu. Ia menentang pengesahan RUU Kesehatan Reproduksi di Filipina, yang menawarkan alat kontrasepsi gratis dan informasi tentang keluarga berencana. Pandangan-pandangan ini menunjukkan bahwa Tagle adalah sosok yang kompleks dengan pandangan yang beragam terhadap berbagai isu sosial.

Terlepas dari kontroversi dan tantangan yang dihadapinya, Kardinal Tagle tetap menjadi tokoh penting dalam Gereja Katolik dan seorang pemimpin yang dihormati oleh banyak orang. Dengan konklaf pemilihan Paus yang akan datang, banyak yang menantikan peran apa yang akan dimainkan oleh Fransiskus dari Asia ini.

More From Author

TBSM: Solusi Cerdas untuk Masa Depan Cerah!

TBSM: Solusi Cerdas untuk Masa Depan Cerah!

Profil Sarmo, Pembunuh Berantai Asal Wonogiri yang Divonis Mati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *