DPRD Bogor Sidak Dapur MBG, Temukan Lalat di Makanan

Dapur penyedia makanan bergizi gratis (MBG) di sebuah sekolah di Bogor menjadi sorotan setelah inspeksi mendadak oleh Komisi IV DPRD. Inspeksi ini dilakukan menyusul laporan puluhan siswa mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut.

Rezky Kartika, Wakil Ketua Komisi IV, mengungkapkan beberapa temuan yang mengkhawatirkan selama inspeksi. Salah satunya adalah adanya makanan yang dihinggapi lalat di dapur SPPG Bosowa Bina Insani. Rezky langsung memanggil pembina yayasan dan menunjukkan temuan tersebut.

Selain masalah lalat, kebersihan lantai dapur dan material meja yang digunakan untuk menaruh makanan juga tidak memenuhi standar. Meja kayu, khususnya dalam kondisi lembap, berpotensi menjadi sarang bakteri dan mencemari makanan.

Kenapa Kebersihan Dapur Sangat Penting dalam Program Makanan Bergizi?

Kebersihan dapur adalah fondasi utama dalam menjamin keamanan pangan. Dapur yang kotor dan tidak terawat menjadi tempat ideal bagi bakteri dan kuman untuk berkembang biak. Kontaminasi bakteri pada makanan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan ringan hingga keracunan makanan yang serius.

Dalam program makanan bergizi yang menyasar anak-anak, kebersihan dapur menjadi semakin krusial. Anak-anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang, sehingga lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit akibat makanan yang terkontaminasi.

Temuan lain yang disoroti adalah tata letak tempat sampah yang terlalu dekat dengan area penyajian makanan. Hal ini meningkatkan risiko kontaminasi silang, di mana bakteri dari sampah dapat berpindah ke makanan.

Komisi IV DPRD mendesak pengelola dapur SPPG Bosowa Bina Insani untuk segera melakukan perbaikan menyeluruh terhadap standar operasional program MBG. Mereka menekankan pentingnya meningkatkan kualitas dan keamanan makanan agar program yang bertujuan baik ini tidak justru membahayakan penerima manfaat.

Apa Saja yang Harus Diperhatikan dalam SOP Dapur Makanan Bergizi?

Standar Operasional Prosedur (SOP) dapur makanan bergizi harus mencakup berbagai aspek, mulai dari pemilihan bahan baku hingga penyajian makanan. Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Kebersihan Diri: Semua staf dapur harus menjaga kebersihan diri, termasuk mencuci tangan secara teratur, mengenakan pakaian kerja yang bersih, dan menggunakan penutup kepala.
  • Penyimpanan Bahan Baku: Bahan baku makanan harus disimpan dengan benar untuk mencegah kerusakan dan kontaminasi. Bahan makanan mentah dan matang harus dipisahkan.
  • Pengolahan Makanan: Makanan harus diolah dengan benar, termasuk mencuci sayuran dan buah-buahan secara menyeluruh, memasak daging hingga matang sempurna, dan menggunakan peralatan masak yang bersih.
  • Penyajian Makanan: Makanan harus disajikan dalam wadah yang bersih dan higienis. Suhu makanan harus dijaga agar tetap aman dikonsumsi.
  • Pengelolaan Sampah: Sampah harus dikelola dengan benar untuk mencegah penyebaran bakteri dan kuman. Tempat sampah harus tertutup rapat dan dibersihkan secara teratur.
  • Kejadian keracunan ini dilaporkan pada Rabu, 7 Mei 2025, sehari setelah puluhan siswa mulai merasakan gejala mual, muntah, demam, dan diare pada Selasa, 6 Mei 2025. Data terbaru per Kamis, 8 Mei 2025, menunjukkan jumlah korban keracunan bertambah. Tahap awal mencatat 42 laporan kasus keracunan.

    Pihak berwenang masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebab keracunan yang dialami puluhan siswa tersebut. SPPG Bosowa Bina Insani diketahui menyajikan 2.997 porsi MBG bagi 13 sekolah.

    Bagaimana Cara Mencegah Kejadian Keracunan Makanan Terulang?

    Mencegah kejadian keracunan makanan terulang membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pengelola dapur, sekolah, orang tua, dan pemerintah. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:

  • Pengawasan Ketat: Pemerintah dan sekolah harus melakukan pengawasan ketat terhadap dapur penyedia makanan bergizi, termasuk memeriksa kebersihan, standar operasional, dan kualitas bahan baku.
  • Pelatihan Staf Dapur: Staf dapur harus diberikan pelatihan tentang keamanan pangan dan kebersihan diri. Mereka harus memahami pentingnya menjaga kebersihan dan mencegah kontaminasi makanan.
  • Edukasi Siswa dan Orang Tua: Siswa dan orang tua perlu diedukasi tentang pentingnya memilih makanan yang sehat dan aman. Mereka juga perlu mengetahui gejala keracunan makanan dan cara melaporkannya.
  • Transparansi Informasi: Informasi tentang program makanan bergizi, termasuk menu, sumber bahan baku, dan hasil pemeriksaan laboratorium, harus transparan dan mudah diakses oleh publik.
  • Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan keamanan pangan, terutama dalam program-program yang menyasar anak-anak. Dengan kerjasama dan komitmen yang kuat, kita dapat mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.

    More From Author

    Pahami Dasar Multimedia agar Tak Gagal Produksi Konten

    Pahami Dasar Multimedia agar Tak Gagal Produksi Konten

    Hasto Girang Diperiksa Penyidik KPK: Momen Ini Sudah Saya Tunggu

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *