Debat mengenai penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin memanas, terutama terkait dampaknya pada anak-anak. Di Australia, sejumlah ahli teknologi mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan pelarangan chatbot bagi anak-anak, mengikuti jejak pelarangan media sosial untuk mereka yang berusia di bawah 16 tahun. Kekhawatiran utama adalah potensi chatbot dalam memberikan informasi yang tidak akurat atau bahkan menyesatkan.
Raksasa teknologi Google dikabarkan akan meluncurkan chatbot AI Gemini untuk anak-anak di bawah usia 13 tahun di Australia dalam beberapa bulan mendatang. Langkah ini menyusul peluncuran serupa di Amerika Serikat. Namun, rencana ini memicu perdebatan sengit tentang etika dan keamanan penggunaan AI oleh anak-anak.
Apakah Chatbot AI Aman untuk Anak-Anak?
Profesor Lisa Given, seorang ahli dampak sosial teknologi dari RMIT University, Melbourne, menyoroti risiko bahwa sistem yang didukung oleh AI dapat berhalusinasi atau mengarang informasi. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat anak-anak cenderung lebih mudah percaya dan rentan terhadap informasi yang salah.
Di belahan dunia lain, ketegangan geopolitik juga meningkat. Kementerian Pertahanan India melaporkan bahwa stasiun militer di Jammu, Pathankot, dan Udhampur menjadi sasaran pesawat nirawak dan rudal yang berasal dari Pakistan di sepanjang perbatasan internasional. Situasi ini menambah kompleksitas lanskap global yang sudah dipenuhi dengan tantangan teknologi dan keamanan.
Sementara itu, di Vatikan, sebuah konklaf baru saja menghasilkan Paus baru. Kardinal Robert, seorang warga negara Amerika-Peru berusia 69 tahun yang dianggap moderat, terpilih dan mengambil nama Paus Leo. Proses pemilihan Paus ini berlangsung selama dua hari sebelum akhirnya asap putih mengepul dari cerobong asap, menandakan terpilihnya pemimpin baru Gereja Katolik.
Bagaimana Pemerintah Harus Menanggapi Perkembangan AI?
Kasus hukum juga menjadi sorotan. Jimmy, seorang pria yang pernah menabrakkan kendaraannya ke gerbang depan rumah Jennifer, kini didakwa dengan tuduhan kejahatan menguntit dan vandalisme. Pria berusia 48 tahun dari Mississippi itu juga menghadapi tuntutan berat karena pernah melakukan ancaman kekerasan fisik. Kasus ini menyoroti pentingnya penegakan hukum dalam melindungi individu dari ancaman dan kekerasan.
Di India, ledakan terjadi di kota Jammu, yang oleh pemerintah India disebut sebagai serangan pesawat nirawak rudal Pakistan terhadap pangkalan militer Kashmir. Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif sebelumnya berjanji untuk membalas kematian yang disebabkan oleh serangan rudal India. Situasi ini meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik di wilayah tersebut.
Apa Dampak Jangka Panjang dari AI pada Masyarakat?
Di tengah berbagai peristiwa global ini, penting untuk diingat bahwa ada juga kisah-kisah inspiratif. detikcom bersama Polri mengadakan ajang penghargaan untuk memberikan apresiasi kepada sosok polisi teladan. Kisah-kisah inspiratif para kandidat polisi teladan ini patut disimak sebagai contoh dedikasi dan pengabdian kepada masyarakat.
Perkembangan teknologi AI, ketegangan geopolitik, dan peristiwa sosial lainnya terus membentuk dunia kita. Penting bagi kita untuk tetap terinformasi dan kritis dalam menghadapi berbagai tantangan dan peluang yang ada.