Benarkah Perang Nuklir India vs Pakistan Bisa Terjadi?

Ketegangan antara dua negara bertetangga di Asia Selatan kembali memanas, memicu kekhawatiran akan eskalasi yang lebih serius. Meskipun perang nuklir mungkin terdengar seperti skenario yang jauh, insiden baru-baru ini menjadi pengingat betapa cepatnya situasi dapat berubah menjadi sangat berbahaya.

Dalam sebuah memoar yang mengejutkan, mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengungkapkan percakapan tengah malam dengan seorang pejabat tinggi India pada tahun 2019. Pejabat tersebut, yang tidak disebutkan namanya, menyatakan kekhawatiran mendalam bahwa Pakistan sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir di tengah meningkatnya ketegangan dengan India.

Bagaimana Doktrin Nuklir India dan Pakistan Berbeda?

India, setelah uji coba nuklirnya pada tahun 1998, mengadopsi kebijakan no-first use (NFU). Ini berarti India berjanji tidak akan menggunakan senjata nuklir kecuali diserang terlebih dahulu dengan senjata nuklir. Namun, India juga mencadangkan hak untuk menggunakan senjata nuklir sebagai respons terhadap serangan kimia atau biologi.

Pakistan, di sisi lain, tidak memiliki doktrin NFU yang eksplisit. Analis keamanan, Sadia Tasleem, menjelaskan bahwa meskipun tidak ada doktrin formal, pernyataan resmi, wawancara, dan perkembangan nuklir Pakistan menunjukkan postur operasional nuklir yang lebih fleksibel. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Pakistan mungkin mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir dalam skenario yang lebih luas.

Apa yang Terjadi Selama Perang Kargil?

Ketegangan antara kedua negara bukan hal baru. Selama Perang Kargil pada tahun 1999, Menteri Luar Negeri Pakistan saat itu, Shamshad Ahmed, mengeluarkan peringatan keras bahwa negaranya tidak akan ragu menggunakan senjata apa pun untuk mempertahankan wilayahnya. Pernyataan ini, meskipun kontroversial, menggarisbawahi betapa tingginya taruhan dalam konflik antara India dan Pakistan.

Seberapa Nyata Risiko Perang Nuklir?

Meskipun para ahli sepakat bahwa perang nuklir bukanlah hasil yang pasti, mereka juga mengakui bahwa risiko tersebut tidak dapat diabaikan sepenuhnya. Profesor Sumit Ganguly, seorang ahli tentang politik dan keamanan Asia Selatan, memperingatkan bahwa pihak mana pun yang menggunakan senjata nuklir akan menghadapi pembalasan besar-besaran dan menderita kerugian.

Sebuah studi tahun 2019 oleh tim ilmuwan internasional menggambarkan skenario mengerikan jika perang nuklir terjadi antara India dan Pakistan. Simulasi tersebut menyoroti potensi kehancuran yang meluas dan konsekuensi jangka panjang bagi wilayah tersebut dan dunia.

Insiden baru-baru ini, meskipun diredam oleh gencatan senjata yang ditengahi oleh Amerika Serikat, mengingatkan kita betapa rapuhnya stabilitas di kawasan ini. Laporan tentang intervensi Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, untuk meredakan ketegangan menunjukkan bahwa komunitas internasional menyadari potensi bahaya dari konflik yang tidak terkendali.

Keberadaan senjata nuklir terus-menerus menciptakan risiko laten, terlepas dari seberapa berpengalaman para pemimpin atau seberapa terkendalinya niat mereka. Penting bagi kedua negara untuk terus terlibat dalam dialog dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan dan mencegah eskalasi yang tidak disengaja.

More From Author

Ombudsman Sebut Minimnya Anggaran Picu Maraknya Kasus Keracunan

Apa Itu Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO)? Penjelasan Lengkap untuk Calon Siswa SMK

Apa Itu Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO)? Penjelasan Lengkap untuk Calon Siswa SMK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *