Perjalanan spiritual Arbain, ziarah 40 hari setelah wafatnya Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad SAW, selalu menjadi momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Tahun ini, ada cerita unik datang dari Masjid Nabawi, Madinah, yang melibatkan para jamaah dan tangga darurat.
Biasanya, jamaah yang berkunjung ke Masjid Nabawi menggunakan eskalator atau lift untuk mencapai lantai atas masjid. Namun, demi melancarkan arus pengunjung dan menghindari kepadatan di area utama, pengelola masjid terkadang mengarahkan jamaah untuk menggunakan tangga darurat. Inilah yang kemudian menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi jamaah lanjut usia atau yang memiliki masalah kesehatan.
Tangga darurat di Masjid Nabawi memang bukan jalur yang biasa dilalui. Anak tangganya cukup banyak dan tinggi, sehingga membutuhkan tenaga ekstra untuk menaklukkannya. Namun, semangat para jamaah untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT tidak surut. Mereka dengan sabar dan tekun menaiki anak tangga demi anak tangga, sambil berzikir dan berdoa.
Kenapa Jamaah Rela Uji Fisik Lewat Tangga Darurat?
Ada beberapa alasan mengapa jamaah rela bersusah payah menaiki tangga darurat. Pertama, tentu saja karena ingin menghindari kepadatan di area eskalator dan lift. Dengan menggunakan tangga darurat, mereka bisa lebih cepat mencapai tujuan dan tidak perlu berdesak-desakan dengan jamaah lain. Kedua, bagi sebagian jamaah, menaiki tangga darurat merupakan bentuk latihan fisik dan ujian kesabaran. Mereka percaya bahwa setiap kesulitan yang dihadapi dalam beribadah akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda. Ketiga, ada juga yang menganggap menaiki tangga darurat sebagai bagian dari pengalaman spiritual yang unik dan tak terlupakan.
Kisah para jamaah yang menguji dengkul di tangga darurat Masjid Nabawi ini menjadi viral di media sosial. Banyak warganet yang memberikan apresiasi dan dukungan kepada para jamaah. Mereka kagum dengan semangat dan ketabahan para jamaah dalam menjalankan ibadah. Tidak sedikit pula yang terinspirasi untuk lebih giat beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pengalaman menaiki tangga darurat ini tentu menjadi kenangan tersendiri bagi para jamaah Arbain. Meski melelahkan, namun juga memberikan pelajaran berharga tentang kesabaran, ketekunan, dan semangat beribadah. Mereka membuktikan bahwa tidak ada halangan yang berarti jika ada kemauan dan tekad yang kuat.
Apa Saja Persiapan yang Perlu Dilakukan Sebelum Arbain?
Bagi Anda yang berencana mengikuti ziarah Arbain, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan, baik secara fisik maupun mental. Berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti:
- Persiapan Fisik: Latihan fisik ringan seperti berjalan kaki atau jogging secara rutin dapat membantu meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh. Pastikan Anda dalam kondisi kesehatan yang prima sebelum berangkat.
- Persiapan Mental: Arbain adalah perjalanan spiritual yang panjang dan melelahkan. Persiapkan mental Anda untuk menghadapi berbagai tantangan dan cobaan. Perbanyak berdoa dan berzikir agar hati tetap tenang dan sabar.
- Perbekalan: Bawa perlengkapan yang penting seperti pakaian yang nyaman, obat-obatan pribadi, dan makanan ringan. Jangan lupa membawa air minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi.
- Informasi: Cari informasi sebanyak mungkin tentang rute perjalanan, tempat menginap, dan aturan-aturan yang berlaku selama ziarah Arbain. Hal ini akan membantu Anda mempersiapkan diri dengan lebih baik.
Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Selama Arbain?
Menjaga kesehatan selama Arbain sangat penting agar Anda dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan khusyuk. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
- Istirahat yang Cukup: Usahakan untuk tidur minimal 6-8 jam setiap malam. Kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan dan menurunkan daya tahan tubuh.
- Makan Makanan yang Bergizi: Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi untuk menjaga energi dan stamina. Hindari makanan yang terlalu pedas atau berminyak yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
- Minum Air yang Cukup: Dehidrasi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Minumlah air yang cukup sepanjang hari, terutama saat cuaca panas.
- Jaga Kebersihan: Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir untuk mencegah penyebaran penyakit.
- Hindari Kerumunan: Jika memungkinkan, hindari berada di tempat yang terlalu ramai untuk mengurangi risiko tertular penyakit.
Kisah para jamaah yang berjuang menaiki tangga darurat Masjid Nabawi adalah pengingat bagi kita semua tentang pentingnya semangat, ketekunan, dan kesabaran dalam beribadah. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari kisah ini dan menjadi pribadi yang lebih baik.