Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bersiap menggelar Muktamar untuk memilih ketua umum baru. Proses pemilihan ini akan melibatkan lebih dari 1.200 muktamirin yang memiliki hak suara.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Mardiono, menyampaikan harapannya agar Muktamar berlangsung kondusif dan solid. Ia juga berharap Muktamar dapat menghasilkan ide-ide segar untuk memajukan PPP di masa depan.
Menurut Mardiono, mekanisme pemilihan ketua umum akan dilakukan oleh para muktamirin. Mereka akan memilih formatur yang kemudian akan memilih ketua umum. Setiap Dewan Pimpinan Cabang (DPC) akan diwakili oleh ketua dan sekretaris sebagai delegasi.
Siapa Saja yang Berhak Dipilih Menjadi Ketua Umum PPP?
Mardiono menegaskan bahwa tidak ada larangan bagi penyelenggara Muktamar untuk dipilih menjadi ketua umum. Ia mencontohkan pengalamannya saat Muktamar di Makassar, di mana muktamirin memilih Soeharso Manoarfa sebagai ketua umum beserta formatur. Mardiono sendiri termasuk dalam formatur tersebut.
Formatur yang terpilih nantinya akan membentuk kepengurusan PPP yang baru. Anggota formatur akan dipilih dari perwakilan provinsi-provinsi. Selain itu, perwakilan dari anggota fraksi juga akan dipertimbangkan, dengan ketentuan jumlah kursi anggota fraksi di daerah kabupaten/kota menentukan jumlah perwakilan yang didapatkan.
Mardiono mencontohkan, Soeharso Manoarfa sebelumnya menjabat sebagai Plt Ketua Umum sebelum akhirnya terpilih menjadi ketua umum definitif. Ia menekankan bahwa penyelenggara Muktamar memiliki hak yang sama untuk dipilih.
Kapan Muktamar PPP Akan Dilaksanakan?
Juru bicara PPP, Usman Muhammad Tokan, menjelaskan bahwa pelaksanaan Muktamar PPP direncanakan antara Agustus dan September. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan Hari Raya Idul Adha dan pilkada ulang di beberapa daerah. Tanggal ini masih bersifat tentatif.
Usman menambahkan bahwa beberapa pihak eksternal telah melakukan konsolidasi dan bertemu dengan sejumlah pimpinan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP.
Siapa Saja Kandidat Kuat Ketua Umum PPP?
Beberapa nama telah muncul sebagai kandidat potensial untuk posisi Ketua Umum PPP. Di antaranya adalah Sandiaga Uno, Muhammad Romahurmuziy (Rommy), dan Amran Sulaiman. Persaingan untuk memimpin PPP diperkirakan akan semakin ketat menjelang pelaksanaan Muktamar.
Setelah ketua umum terpilih, formatur akan memilih sekretaris jenderal, wakil ketua umum, pengurus harian, majelis, dan lain sebagainya. Proses ini akan menentukan susunan kepengurusan PPP yang baru.
Mardiono berharap Muktamar nanti dapat melahirkan gagasan baru yang bisa memajukan PPP. Ia menekankan pentingnya objektivitas dalam penyelenggaraan Muktamar, mengingat posisinya sebagai Plt Ketua Umum.
Pemilihan ketua umum baru ini menjadi momentum penting bagi PPP untuk menentukan arah dan strategi partai ke depan.
