Polda Jambi makin gencar mendukung program pemerintah, terutama yang berkaitan dengan Asta Cita Pemerintahan. Salah satu fokusnya adalah memaksimalkan potensi lahan pekarangan, baik milik warga maupun perusahaan swasta, untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Irwasda Polda Jambi, Kombes Jannus Parlindungan Siregar, menjelaskan bahwa kehadiran Polri di tengah masyarakat, petani, dan pengusaha adalah untuk memastikan ketersediaan bibit, pupuk, dan obat-obatan pertanian. Selain itu, mereka juga mendorong pemanfaatan lahan tidur agar lebih produktif, tentu saja sesuai dengan aturan yang berlaku. Polri ingin menjadi mitra dalam menggerakkan ketahanan pangan, khususnya komoditas jagung.
Gugus tugas yang dibentuk juga memberikan pendampingan teknis kepada masyarakat melalui dinas terkait, kelompok tani, dan personel Polri yang sudah terlatih. Tujuannya agar petani bisa menerapkan praktik pertanian yang baik dan menghasilkan panen yang optimal.
Kenapa Ketahanan Pangan Jadi Prioritas Utama?
Ketahanan pangan menjadi isu krusial di tengah perubahan iklim dan tantangan ekonomi global. Dengan memperkuat produksi pangan lokal, kita bisa mengurangi ketergantungan pada impor dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi seluruh masyarakat. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menciptakan lapangan kerja di sektor pertanian.
Dalam dua minggu terakhir, Polda Jambi mencatat keberhasilan panen bertahap di beberapa Polres. Ini menunjukkan komitmen Polri dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional. Keberhasilan ini tidak lepas dari semangat gotong royong antara Polri, petani, dan masyarakat.
Pendampingan intensif dari personel Polri menjadi kunci sukses program ini. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk memperkuat cadangan pangan lokal, mengurangi ketergantungan impor, mengawasi distribusi pupuk, obat-obatan, dan alat pertanian, serta mencegah praktik kartel dan tengkulak yang merugikan petani.
Bagaimana Cara Memaksimalkan Lahan Pekarangan?
Memaksimalkan lahan pekarangan bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari menanam sayuran, buah-buahan, hingga beternak ayam atau ikan. Pemerintah dan Polri memberikan dukungan berupa penyediaan benih unggul, alat pertanian, pelatihan budidaya, serta pengawasan dan pemantauan rutin oleh personel terpadu.
Penyediaan benih unggul dan alat pertanian menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan produktivitas lahan. Pelatihan budidaya juga membantu petani untuk menerapkan teknik pertanian yang lebih modern dan efisien. Pengawasan dan pemantauan rutin dilakukan untuk memastikan program berjalan sesuai rencana dan tidak ada praktik-praktik yang merugikan petani.
Apa Saja Tantangan dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan?
Mewujudkan ketahanan pangan bukan tanpa tantangan. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain adalah perubahan iklim, keterbatasan lahan, kurangnya akses terhadap teknologi dan informasi, serta praktik-praktik yang merugikan petani seperti kartel dan tengkulak.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan kerjasama dari semua pihak, mulai dari pemerintah, Polri, petani, pengusaha, hingga masyarakat. Pemerintah perlu membuat kebijakan yang mendukung sektor pertanian, Polri perlu mengawasi distribusi pupuk dan obat-obatan, petani perlu menerapkan praktik pertanian yang baik, pengusaha perlu berinvestasi di sektor pertanian, dan masyarakat perlu mendukung produk-produk lokal.
Tujuan utama dari Program Gugus Tugas Ketahanan Polda Jambi adalah mendorong pemanfaatan lahan tidur dan pekarangan secara produktif. Dengan memanfaatkan lahan yang ada secara optimal, kita bisa meningkatkan produksi pangan lokal dan mewujudkan ketahanan pangan nasional.
