Trump Ogah Ikuti Permintaan Netanyahu soal Sanksi Suriah

Kabar mengejutkan datang dari Timur Tengah! Presiden Trump membuat gebrakan dengan mengumumkan rencana pencabutan sanksi Amerika Serikat terhadap Suriah. Keputusan ini diungkapkan saat Forum Investasi Saudi-AS 2025 di Riyadh, Arab Saudi, dan sontak menjadi perbincangan hangat di kalangan pengamat politik internasional.

Trump menyatakan bahwa sanksi yang selama ini diterapkan terhadap Suriah dianggap brutal dan melumpuhkan. Ia berharap, dengan pencabutan sanksi ini, Suriah akan memiliki kesempatan untuk menjadi hebat. Langkah ini jelas menandai perubahan signifikan dalam kebijakan AS terhadap negara yang telah lama dilanda konflik tersebut.

Keputusan ini seolah menepis kekhawatiran Perdana Menteri Israel, Netanyahu. Media Israel melaporkan bahwa Netanyahu sempat meminta Trump untuk mempertahankan sanksi terhadap Suriah, terutama karena kekhawatiran akan potensi serangan lintas perbatasan. Namun, Trump tampaknya memiliki pandangan lain.

Kenapa Trump Tiba-Tiba Berubah Pikiran Soal Suriah?

Salah satu faktor yang mungkin memengaruhi keputusan Trump adalah pertemuannya dengan Presiden baru Suriah, Ahmed al-Sharaa, di Riyadh. Trump bahkan menyebutkan bahwa AS sedang menjajaki normalisasi hubungan dengan Suriah, yang dimulai dengan pertemuannya tersebut. Pertemuan ini menjadi sinyal kuat bahwa AS membuka diri untuk babak baru dalam hubungan dengan Suriah.

Selain itu, Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (secara virtual), juga turut hadir dalam pertemuan penting tersebut. Kehadiran tokoh-tokoh penting ini menunjukkan bahwa isu Suriah menjadi perhatian bersama di kawasan Timur Tengah.

Menurut sumber dari The Times of Israel, Netanyahu sebenarnya sudah meminta Trump untuk tidak mencabut sanksi saat berkunjung ke Washington bulan lalu. Namun, permintaan tersebut tampaknya tidak diindahkan oleh Trump.

Apa Dampak Pencabutan Sanksi Bagi Suriah dan Kawasan?

Pencabutan sanksi ini tentu menjadi angin segar bagi Suriah. Selama bertahun-tahun, sanksi telah memukul perekonomian Suriah dan mempersulit kehidupan rakyatnya. Dengan dicabutnya sanksi, diharapkan Suriah dapat mulai membangun kembali negaranya dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

Namun, dampak pencabutan sanksi ini tidak hanya dirasakan oleh Suriah. Negara-negara tetangga, termasuk Israel, juga akan merasakan dampaknya. Beberapa pihak khawatir bahwa pencabutan sanksi akan memperkuat posisi pemerintah Suriah dan meningkatkan potensi konflik di kawasan. Namun, ada juga yang berharap bahwa pencabutan sanksi akan membuka jalan bagi perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.

Bagaimana Nasib Dataran Tinggi Golan Setelah Ini?

Setelah jatuhnya rezim Assad pada Desember tahun lalu, Israel memperluas pendudukan atas Dataran Tinggi Golan, wilayah yang menjadi sengketa dengan Suriah. Pasukan Israel bahkan merebut zona penyangga demiliterisasi di area tersebut, yang dianggap melanggar perjanjian tahun 1974 dengan Damaskus.

Dengan adanya perubahan kebijakan AS terhadap Suriah, masa depan Dataran Tinggi Golan menjadi semakin tidak pasti. Apakah Israel akan tetap mempertahankan pendudukannya atas wilayah tersebut? Atau apakah akan ada negosiasi lebih lanjut dengan Suriah untuk mencari solusi yang damai?

Keputusan Trump untuk mencabut sanksi terhadap Suriah merupakan langkah yang berani dan kontroversial. Dampaknya akan dirasakan oleh Suriah, Israel, dan seluruh kawasan Timur Tengah. Kita tunggu saja bagaimana perkembangan selanjutnya.

More From Author

Ombudsman Sebut Minimnya Anggaran Picu Maraknya Kasus Keracunan

Apa Itu Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO)? Penjelasan Lengkap untuk Calon Siswa SMK

Apa Itu Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO)? Penjelasan Lengkap untuk Calon Siswa SMK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *