Kabar gembira datang dari dunia pendidikan Indonesia! Hendra Kwee, seorang fisikawan kebanggaan bangsa, kembali dipercaya untuk mengemban amanah penting di kancah internasional. Setelah sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris APhO (Asian Physics Olympiad) sejak tahun 2010, masa jabatannya diperpanjang hingga 2025.
Hendra Kwee bukan nama baru di dunia fisika. Beliau adalah lulusan Fisika ITB yang kemudian melanjutkan pendidikan master dan doktoralnya di the College of William and Mary, Amerika Serikat. Dedikasinya terhadap pengembangan ilmu fisika, khususnya di kalangan generasi muda, sudah tidak diragukan lagi.
APhO sendiri merupakan ajang olimpiade fisika bergengsi tingkat Asia yang menjadi wadah bagi siswa-siswa terbaik dari berbagai negara untuk menguji kemampuan dan pengetahuan mereka. Tahun ini, APhO mencetak sejarah baru dengan penyelenggaraan perdananya di kawasan Timur Tengah. Lebih membanggakan lagi, APhO kali ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah dengan partisipasi 30 tim dari 29 negara, serta melibatkan 224 siswa sebagai peserta.
Mengapa APhO Begitu Penting Bagi Indonesia?
Keikutsertaan Indonesia dalam APhO bukan sekadar ajang kompetisi. Lebih dari itu, APhO menjadi tolok ukur kualitas pendidikan fisika di Indonesia, sekaligus menjadi motivasi bagi siswa-siswa untuk terus mengembangkan diri. Melalui APhO, bibit-bibit unggul di bidang fisika dapat ditemukan dan dibina untuk menjadi ilmuwan yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Selain itu, APhO juga menjadi ajang promosi bagi Indonesia di mata dunia. Keberhasilan siswa-siswa Indonesia meraih medali di APhO akan meningkatkan citra positif Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi besar di bidang sains dan teknologi.
Penutupan APhO berlangsung meriah di kampus KFUPM pada tanggal 11 Mei 2025. Acara ini dihadiri oleh Wakil Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Saudi Arabia, Bapak Sugiri Suparwan, yang turut memberikan apresiasi kepada para pemenang olimpiade.
Bagaimana Indonesia Mempersiapkan Siswa-Siswanya untuk APhO?
Persiapan siswa-siswa Indonesia untuk menghadapi APhO dilakukan secara intensif dan terstruktur. Sejak tahun 2016, Simetri hadir sebagai wadah pembinaan dan seleksi nasional olimpiade fisika dan matematika bagi siswa-siswi Indonesia. Melalui Simetri, siswa-siswa terbaik dari seluruh Indonesia diseleksi dan dilatih oleh para ahli di bidangnya.
Proses pembinaan di Simetri tidak hanya fokus pada penguasaan materi fisika, tetapi juga pada pengembangan kemampuan berpikir kritis, problem solving, dan kerjasama tim. Dengan persiapan yang matang, diharapkan siswa-siswa Indonesia dapat meraih hasil yang maksimal di APhO.
Apa Harapan ke Depan untuk Fisika Indonesia?
Dengan terus dipercayanya Hendra Kwee di APhO dan semakin solidnya sistem pembinaan olimpiade fisika di Indonesia, harapan untuk kemajuan fisika Indonesia semakin besar. Diharapkan, semakin banyak siswa-siswa Indonesia yang tertarik untuk mendalami ilmu fisika dan menjadi ilmuwan yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.
Selain itu, diharapkan pula agar pemerintah dan pihak-pihak terkait terus memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan ilmu fisika di Indonesia, baik melalui peningkatan kualitas pendidikan, penyediaan fasilitas penelitian yang memadai, maupun pemberian beasiswa bagi siswa-siswa berprestasi.
Mari kita dukung terus kemajuan fisika Indonesia!Copyright @ 2025 Media Group – mediaindonesia.