Pemerintah Yakin Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen di 2025

Pemerintah Indonesia tetap optimis dalam menghadapi tahun 2025, meskipun bayang-bayang ketidakpastian ekonomi global masih terasa. Target pertumbuhan ekonomi sebesar 5% tetap dipertahankan, meskipun ada beberapa proyeksi yang menyebutkan angka yang lebih rendah. Lalu, apa saja yang disiapkan pemerintah untuk mencapai target tersebut?

Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, menjelaskan bahwa pemerintah menyadari pentingnya kehadiran negara yang lebih cepat dalam merespons dinamika ekonomi. Selain fokus menjaga daya beli masyarakat, pemerintah juga berupaya membenahi sisi penawaran. Kunci utama mencapai target ini adalah sinergi erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat luas.

Untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, pemerintah telah menyiapkan tiga pilar transformasi jangka menengah yang meliputi:

  • Hilirisasi industri
  • Digitalisasi ekonomi
  • Transisi energi hijau
  • Hilirisasi Industri: Apa Manfaatnya Bagi Ekonomi Indonesia?

    Fokus utama di sektor industri adalah pengembangan pengolahan mineral seperti nikel, bauksit, dan tembaga, serta penguatan industri kelapa sawit. Hilirisasi ini bukan hanya tentang ekspor bahan mentah, tetapi lebih kepada membangun rantai nilai dan ekosistem industri dalam negeri yang kompetitif. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya menjadi pengekspor bahan mentah, tetapi juga pemain utama dalam industri pengolahan yang bernilai tambah tinggi.

    Salah satu contoh konkret adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh yang mendapatkan pendanaan signifikan dari program Asia Zero Emission Community (AZEC). Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung proyek-proyek energi bersih.

    Digitalisasi Ekonomi: Bagaimana UMKM Bisa Ikut Berperan?

    Di sektor digital, pemerintah menargetkan pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia. Selain itu, dukungan juga diberikan untuk meningkatkan kapasitas startup teknologi dan digitalisasi UMKM. UMKM yang memiliki potensi ekspor akan mendapatkan dukungan promosi dan fasilitasi. Pemerintah juga terus menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan mulai mengimplementasikan skema Kredit Investasi Padat Karya bagi sektor strategis.

    Pemerintah juga mempercepat penyelesaian perjanjian perdagangan seperti IEU-CEPA dan CP TPP, serta membuka penetrasi pasar non-tradisional dan mempererat hubungan dengan negara-negara BRICS. Langkah ini bertujuan untuk memperluas akses pasar bagi produk-produk Indonesia.

    Transisi Energi Hijau: Mungkinkah Indonesia Beralih ke Energi Terbarukan?

    Di sisi energi, transformasi ke arah ekonomi hijau diperkuat dengan pengembangan energi terbarukan dan kendaraan listrik. Pemerintah menyadari pentingnya mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Hal ini tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru di sektor energi terbarukan.

    Selain itu, pemerintah juga memperluas program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan meningkatkan ketahanan gizi anak-anak dan menciptakan perputaran ekonomi di sektor pangan lokal. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif ganda, yaitu meningkatkan kesehatan anak-anak dan mendukung petani lokal.

    Untuk mempercepat realisasi investasi, pemerintah tengah merampungkan revisi Peraturan Presiden tentang Bidang Usaha Penanaman Modal (BUPM) guna memperluas ruang gerak investor. Selain itu, melalui Inpres Deregulasi, berbagai izin usaha disederhanakan. Satgas Deregulasi akan segera dibentuk untuk mengidentifikasi masalah perizinan ekspor-impor yang sering dikeluhkan pelaku usaha.

    Belanja negara pun akan dipercepat agar stimulus fiskal benar-benar terasa di lapangan. Pemerintah menyadari bahwa realisasi belanja yang cepat akan mendorong aktivitas ekonomi masyarakat.

    Dengan kombinasi kebijakan jangka pendek yang responsif dan jangka menengah yang transformatif, pemerintah yakin pemulihan ekonomi Indonesia akan berlanjut dan semakin menguat. Optimisme ini didasari oleh stabilitas makroekonomi yang tetap terjaga, inflasi yang terkendali, serta berbagai kebijakan yang disiapkan untuk memperkuat daya tahan dan daya saing ekonomi nasional.

    More From Author

    Panduan Memilih SMK dengan Jurusan TKRO Terbaik di Indonesia: Biar Gak Salah Jalan!

    Panduan Memilih SMK dengan Jurusan TKRO Terbaik di Indonesia: Biar Gak Salah Jalan!

    Apa Itu Teknik Elektronika?

    Apa Itu Teknik Elektronika?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *