Jangan Salah Pilih, Yuk Pahami Bedanya!
Kalau kamu lagi mikir mau ambil jurusan Teknik Elektronika atau Teknik Elektro, dan bingung “sebenarnya bedanya di mana sih?”, tenang, kamu bukan satu-satunya. Banyak banget orang yang masih salah kaprah antara dua jurusan ini—padahal walaupun namanya mirip, isi dan fokusnya beda cukup jauh, lho!
Di artikel ini, kita akan bahas secara santai dan jelas soal perbedaan antara Teknik Elektronika dan Teknik Elektro, mulai dari pengertian, mata pelajaran/kuliah, alat yang dipelajari, sampai prospek kerja. Yuk kita mulai!
1. Pengertian Umum
Teknik Elektro
Teknik elektro adalah cabang teknik yang mempelajari tentang listrik dalam skala besar. Fokusnya pada pembangkit tenaga listrik, transmisi, dan distribusi energi listrik—kayak yang kamu lihat di tiang listrik, gardu induk, atau pembangkit listrik tenaga uap dan tenaga air.
Kalau kamu suka hal-hal berbau energi besar, sistem kelistrikan rumah atau industri, bahkan kelistrikan kendaraan besar, teknik elektro cocok banget buat kamu.
Teknik Elektronika
Nah, kalau teknik elektronika lebih fokus ke sistem listrik dalam skala kecil, khususnya alat-alat elektronik yang menggunakan sinyal analog dan digital. Ini termasuk komputer, smartphone, alat kesehatan, robot, sistem otomasi, dan sejenisnya.
Kalau kamu suka ngoprek alat elektronik, main Arduino, bikin alat otomatis, atau tertarik sama dunia robotik, teknik elektronika adalah jalur yang tepat.
2. Fokus dan Ruang Lingkup
Aspek | Teknik Elektro | Teknik Elektronika |
---|---|---|
Skala | Besar (listrik industri, distribusi PLN) | Kecil (alat elektronik, sinyal, kontrol) |
Fokus utama | Energi listrik, pembangkit, transmisi | Sirkuit, sensor, mikrokontroler, sistem otomatis |
Sifat arus | AC (bolak-balik) | DC (searah), dan sinyal logika |
Contoh alat yang dipelajari | Transformator, motor listrik, panel listrik | Arduino, sensor suhu, LED, relay, IC |
3. Mata Pelajaran dan Perkuliahan
Teknik Elektro
Kalau kamu masuk teknik elektro (terutama di jenjang S1), kamu akan belajar hal-hal seperti:
- Dasar-dasar listrik dan magnet
- Sistem tenaga listrik
- Rangkaian listrik dan elektronika dasar
- Pengukuran dan instrumentasi
- Kontrol sistem tenaga
- Energi terbarukan (PLTS, PLTA, dll)
- Elektronika daya
- PLC dan SCADA (di jenjang lanjut)
Teknik Elektronika
Di SMK, D3, atau S1 Teknik Elektronika, pelajarannya lebih ke:
- Rangkaian elektronik analog & digital
- Mikrokontroler dan embedded system
- Sensor dan aktuator
- Sistem kendali otomatis
- Pemrograman dasar (biasanya C/C++)
- Elektronika komunikasi
- Sistem audio dan video
- Robotika dan Internet of Things (IoT)
4. Alat dan Proyek yang Dikerjakan
Teknik Elektro
Kamu akan sering berurusan dengan:
- Panel listrik 3 phase
- Trafo, MCB, inverter daya besar
- Motor listrik industri
- Sistem distribusi listrik
- Instalasi listrik bangunan besar
Teknik Elektronika
Kamu lebih sering oprek hal seperti:
- Arduino atau ESP32
- Sensor suhu, cahaya, gerak
- Rangkaian LED dan buzzer
- LCD, keypad, dan modul komunikasi (Bluetooth, WiFi)
- Robot line follower atau smart home mini
5. Lingkungan Kerja
Teknik Elektro
Setelah lulus, kamu mungkin bekerja di:
- Perusahaan listrik seperti PLN
- Industri manufaktur besar (otomotif, pabrik makanan, baja)
- Perusahaan energi baru terbarukan (panel surya, turbin angin)
- Kontraktor listrik untuk instalasi gedung
- Teknisi sistem tenaga
Teknik Elektronika
Sementara lulusan teknik elektronika banyak dibutuhkan di:
- Industri elektronik (perakitan atau desain alat)
- Perusahaan otomasi dan kendali (pabrik modern)
- Perusahaan teknologi (hardware developer)
- Start-up IoT atau smart devices
- Wirausaha servis dan produk teknologi
6. Gaji dan Prospek Karier
Keduanya punya peluang karier yang cerah, tergantung skill dan pengalaman. Tapi secara umum:
- Teknik Elektro cocok buat kamu yang ingin stabil dan kerja di proyek-proyek besar.
- Teknik Elektronika punya peluang lebih besar di industri kreatif teknologi dan start-up, karena cepat berkembang dan butuh inovasi terus-menerus.
Gaji? Tentunya sangat bervariasi. Di level awal (fresh graduate):
- Teknik Elektro: Rp4 – 6 juta (bisa lebih tinggi di proyek besar atau BUMN)
- Teknik Elektronika: Rp3 – 6 juta (bisa lebih di perusahaan teknologi besar)
Kalau udah senior, dua-duanya bisa tembus puluhan juta tergantung posisi dan tanggung jawab.
7. Kesalahpahaman yang Sering Terjadi
“Teknik Elektro dan Elektronika itu sama aja, kan?”
→ Nope! Elektro itu seperti jalan tol (arus besar), elektronika itu seperti jalur kota kecil yang penuh kontrol dan detail.
“Kalau saya ambil teknik elektro, saya bisa kerja di bidang robotik dong?”
→ Bisa, tapi jalurnya lebih panjang. Untuk langsung kerja di bidang robotik, teknik elektronika atau mekatronika lebih pas.
“Elektronika itu terlalu kecil dan rumit, nggak bisa kerja di lapangan kayak elektro.”
→ Salah besar! Banyak lulusan teknik elektronika kerja di lapangan—seperti teknisi otomasi pabrik, sistem alarm, atau teknisi jaringan komunikasi.
8. Jadi, Cocoknya Pilih Mana?
Pilih Teknik Elektro kalau kamu:
- Suka hal-hal besar seperti pembangkit listrik, instalasi bangunan, proyek industri
- Ingin kerja di PLN, BUMN, atau proyek infrastruktur
- Tertarik sama energi, kelistrikan rumah/gedung, dan sistem tenaga
- Ingin jalur yang stabil dengan proyek jangka panjang
Pilih Teknik Elektronika kalau kamu:
- Suka utak-atik alat, mikrokontroler, Arduino, IoT
- Ingin kerja di perusahaan teknologi atau bikin produk sendiri
- Tertarik dengan robotik, smart home, atau sistem otomatisasi
- Ingin gabung dunia start-up atau teknologi masa depan
penulis:niko mayhendra