Kabar baik datang dari upaya penanggulangan stunting di Indonesia! Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) terbaru, angka stunting nasional menunjukkan penurunan yang menggembirakan. Meskipun demikian, pekerjaan rumah kita masih panjang untuk memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan gizi yang cukup dan tumbuh kembang yang optimal.
Salah satu langkah nyata yang diambil untuk memerangi stunting adalah melalui pendekatan langsung ke masyarakat. PT Permodalan Nasional Madani (PNM), misalnya, aktif menggelar aksi pencegahan stunting dan imunisasi gratis di berbagai daerah. Kegiatan ini menyasar ibu hamil dan balita dari keluarga prasejahtera, termasuk para nasabah PNM Mekaar.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyampaikan bahwa inisiatif ini adalah wujud kepedulian PNM terhadap kesehatan ibu dan anak. Bagi kami, melihat anak-anak tumbuh sehat adalah kebahagiaan tersendiri. Bersama, kita bisa menciptakan generasi sehat dan kuat, ujarnya.
Kenapa Stunting Jadi Masalah Serius?
Stunting bukan sekadar masalah tinggi badan yang kurang. Lebih dari itu, stunting dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak. Anak yang mengalami stunting berisiko memiliki kemampuan belajar yang kurang optimal dan rentan terhadap penyakit di kemudian hari. Inilah mengapa pencegahan stunting menjadi prioritas nasional.
Selain imunisasi gratis, kegiatan pencegahan stunting yang dilakukan PNM juga mencakup edukasi gizi, pemeriksaan kesehatan, dan pembagian makanan tambahan bergizi. Edukasi gizi menjadi kunci penting agar para ibu memahami pentingnya memberikan makanan yang bergizi seimbang untuk anak-anak mereka.
Wakil Ketua I TP-PKK sebuah kota, Sri Hayati Maigus Nasir, menekankan bahwa pola makan keluarga, terutama pada ibu hamil dan balita, memegang peranan penting dalam upaya percepatan penurunan stunting. Prinsip ‘Isi Piringku’ harus dikenalkan sejak dini agar menjadi kebiasaan sehat, ujarnya.
Bagaimana Cara Mengatasi Stunting dengan Bahan Lokal?
Pemerintah daerah juga turut aktif dalam upaya menekan angka stunting. Salah satu contohnya adalah dengan menggelar lomba pengolahan pangan lokal. Lomba ini bertujuan untuk mendorong kreativitas dalam mengolah bahan pangan lokal menjadi makanan yang sehat dan bergizi.
Kepala Dinas Perikanan dan Pangan sebuah kota, Alfiadi, menjelaskan bahwa lomba ini tidak hanya mendorong konsumsi pangan lokal bergizi, tetapi juga membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan produk olahan dengan nilai jual lebih tinggi. Kegiatan ini diharapkan mampu membangun budaya konsumsi pangan lokal yang sehat dan seimbang di kalangan keluarga, tuturnya.
Wakil Wali Kota sebuah kota, Maigus Nasir, menambahkan bahwa kreativitas dalam mengolah bahan pangan lokal menjadi kunci utama untuk mendorong konsumsi makanan sehat dan bergizi. Jika makanan lokal dikreasikan secara inovatif, hasilnya bisa setara dengan kuliner populer, namun tetap berbahan baku lokal. Ini penting agar tidak ada lagi anak yang mengalami kekurangan gizi atau stunting, katanya.
Apa yang Bisa Kita Lakukan untuk Mendukung Pencegahan Stunting?
Pencegahan stunting membutuhkan kerjasama dari semua pihak. Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan:
Dengan upaya bersama, kita bisa mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Arief Mulyadi juga menekankan pentingnya pemanfaatan lahan di sekitar tempat tinggal untuk menanam bahan pangan sendiri. Dengan menanam sendiri, keluarga dapat memastikan ketersediaan bahan makanan yang segar dan bergizi.
Mari bersama-sama kita berjuang untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia!
