Amerika Serikat dikabarkan tengah menimbang-nimbang kemungkinan untuk menarik sebagian pasukannya dari Korea Selatan. Kabar ini tentu menimbulkan berbagai pertanyaan, mengingat keberadaan pasukan AS di sana sudah berlangsung lama dan menjadi bagian penting dari stabilitas kawasan.
Menurut laporan dari Wall Street Journal, yang mengutip sumber-sumber pejabat pertahanan AS, sekitar 4.500 tentara berpotensi dipindahkan ke lokasi lain, termasuk Guam. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak USFK (United States Forces Korea) terkait isu ini. Mereka menegaskan bahwa segala pernyataan resmi harus datang langsung dari Washington.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan sendiri menyatakan bahwa kehadiran pasukan AS sangat penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan wilayah sekitarnya. Mereka juga menambahkan bahwa hingga kini belum ada pembicaraan dengan Washington mengenai potensi penarikan pasukan ini.
Kementerian Pertahanan Korsel menegaskan bahwa pasukan AS di Korea telah menjadi pilar utama aliansi antara Korea Selatan dan AS. Aliansi ini mempertahankan postur pertahanan gabungan yang kuat dengan militer Korea Selatan untuk mencegah agresi dan provokasi dari Korea Utara. Mereka juga berkomitmen untuk terus bekerja sama erat dengan AS guna memperkuat peran ini di masa depan.
Kenapa AS Mempertimbangkan Penarikan Pasukan dari Korea Selatan?
Alasan pasti di balik pertimbangan ini belum diungkapkan secara gamblang. Namun, beberapa spekulasi muncul terkait dengan strategi pertahanan AS yang berubah, fokus pada wilayah lain, atau bahkan negosiasi terkait biaya pertahanan. Tahun lalu, Seoul dan Washington telah mencapai kesepakatan pembagian biaya selama lima tahun, di mana Korsel setuju untuk meningkatkan kontribusinya sebesar 8,3 persen, menjadi 1,52 triliun Won (sekitar Rp 18 triliun) pada tahun 2026.
AS, sebagai sekutu keamanan utama Korsel, saat ini menempatkan sekitar 28.500 tentaranya di negara tersebut. Kehadiran mereka bertujuan untuk membantu Seoul dalam menghadapi ancaman dari Korea Utara yang memiliki senjata nuklir.
Apa Dampaknya Jika Pasukan AS Benar-Benar Ditarik?
Penarikan pasukan AS, meskipun hanya sebagian, bisa menimbulkan berbagai dampak. Secara psikologis, hal ini bisa memengaruhi rasa aman dan kepercayaan diri Korea Selatan. Secara militer, perlu ada penyesuaian strategi dan peningkatan kemampuan pertahanan mandiri oleh Korea Selatan. Selain itu, penarikan pasukan juga bisa memengaruhi dinamika politik di kawasan, terutama terkait dengan hubungan antara Korea Utara, Korea Selatan, AS, dan negara-negara lain yang terlibat.
Bagaimana Reaksi Korea Selatan Terhadap Isu Ini?
Pemerintah Korea Selatan tampaknya berhati-hati dalam menanggapi isu ini. Mereka menekankan pentingnya aliansi dengan AS dan terus berupaya untuk memperkuat kerja sama di bidang pertahanan. Namun, di sisi lain, Korea Selatan juga perlu mempersiapkan diri untuk kemungkinan perubahan dalam postur pertahanan AS di kawasan. Hal ini bisa dilakukan dengan meningkatkan investasi di bidang pertahanan, memperkuat kerja sama dengan negara-negara lain, dan terus berupaya untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea melalui dialog dan diplomasi.
Situasi ini masih berkembang dan perlu dipantau secara seksama. Keputusan akhir mengenai penarikan pasukan AS akan memiliki implikasi yang signifikan bagi keamanan dan stabilitas di kawasan Asia Timur.