Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr., mengambil langkah mengejutkan dengan meminta seluruh jajaran sekretaris kabinetnya untuk mengundurkan diri. Langkah ini diumumkan oleh pemerintah Filipina dan dipandang sebagai upaya besar untuk menata ulang dan mengkalibrasi ulang pemerintahan setelah hasil pemilu yang baru saja berlangsung.
Menurut pernyataan resmi, permintaan pengunduran diri ini bertujuan memberikan ruang bagi presiden untuk mengevaluasi kinerja masing-masing departemen. Tujuannya adalah menentukan siapa saja yang akan terus menjabat sesuai dengan prioritas pemerintahan yang telah disesuaikan. Marcos menekankan bahwa ini bukan lagi bisnis seperti biasa, melainkan sebuah fase baru yang lebih fokus pada kebutuhan rakyat.
Setidaknya 21 sekretaris kabinet, termasuk Sekretaris Eksekutif Lucas Bersamin, telah mengajukan pengunduran diri mereka. Perombakan ini menandakan komitmen pemerintah untuk bekerja lebih cepat, lebih tajam, dan lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kenapa Presiden Marcos Melakukan Perombakan Kabinet Sekarang?
Keputusan Marcos ini muncul setelah pemilu paruh waktu yang penting. Pemungutan suara untuk setengah dari 24 anggota Senat menjadi sorotan, terutama karena badan pemerintah tersebut akan mengadakan sidang pemakzulan untuk Sara Duterte pada bulan Juli. Sara Duterte menghadapi berbagai tuduhan, termasuk korupsi dan ancaman pembunuhan terhadap Marcos, istrinya, dan Ketua DPR Martin Romualdez.
Dalam pemilu tersebut, kandidat senator yang didukung Marcos berhasil memenangkan lima kursi Senat. Namun, dua kursi lainnya secara tak terduga dimenangkan oleh dua demokrat liberal yang terkait dengan mendiang mantan Presiden Benigno Aquino III, yang keluarganya memiliki sejarah perselisihan dengan keluarga Marcos.
Marcos mengindikasikan bahwa perombakan besar ini adalah respons terhadap hasil pemilu dan harapan masyarakat. Ia menekankan bahwa masyarakat menginginkan hasil nyata, bukan politik atau alasan. Fokusnya adalah pada kinerja, keselarasan, dan urgensi dalam melayani rakyat.
Apa Dampaknya Bagi Masyarakat Filipina?
Pemerintah Filipina meyakinkan bahwa layanan publik tidak akan terganggu selama masa transisi ini. Marcos menegaskan bahwa mereka yang telah memberikan kontribusi positif dan terus melakukannya akan diakui dan diberi kesempatan untuk melanjutkan pengabdian mereka.
Hasil pemilu menunjukkan bahwa lima dari 12 kursi Senat yang diperebutkan dimenangkan oleh sekutu Sara Duterte atau ayahnya, mantan Presiden Rodrigo Duterte. Sementara itu, sebagian besar kursi di DPR dimenangkan oleh kandidat yang bersekutu dengan Marcos dan sepupunya, Romualdez, dalam pemilihan umum sebelumnya.
Marcos menekankan bahwa perombakan ini bukan tentang kepribadian, melainkan tentang kinerja dan keselarasan dengan visi pemerintah. Ia ingin memastikan bahwa semua anggota kabinet bekerja dengan urgensi untuk memenuhi kebutuhan rakyat.
Bagaimana Nasib Sara Duterte Selanjutnya?
Sara Duterte menghadapi tuntutan pidana terpisah atas ancamannya terhadap keluarga Marcos dan Romualdez. Ancaman tersebut dilontarkan dalam konferensi pers daring pada November lalu, meskipun kemudian ia membantah secara samar bahwa ia ingin presiden dibunuh.
Situasi ini menambah kompleksitas politik di Filipina. Sidang pemakzulan yang akan datang dan tuntutan pidana terhadap Sara Duterte akan menjadi ujian penting bagi sistem hukum dan politik negara tersebut.
Banyak pihak menganggap perombakan kabinet ini sebagai persiapan untuk pemilihan presiden Filipina yang akan datang pada tahun 2028. Langkah ini dipandang sebagai upaya Marcos untuk memperkuat posisinya dan memastikan bahwa pemerintahannya berjalan efektif dalam memenuhi janji-janjinya kepada rakyat.
Perkembangan politik di Filipina ini akan terus dipantau untuk melihat bagaimana perombakan kabinet ini akan memengaruhi stabilitas dan kemajuan negara tersebut.
