Jakarta bersiap menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Pemerintah daerah diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi, terutama di wilayah-wilayah yang rawan banjir.
Anggota DPRD DKI Jakarta, Ali Lubis, menekankan pentingnya persiapan matang di lapangan. Segala sesuatu harus disiapkan, termasuk petugas lapangan, mobil pompa, dan lain-lain, di titik-titik rawan banjir, ujarnya. Ia juga menyoroti perlunya identifikasi dan persiapan tempat-tempat evakuasi jika terjadi banjir besar.
Kenapa Jakarta Masih Sering Banjir Padahal Sudah Banyak Pompa Air?
Salah satu fokus utama adalah memaksimalkan fungsi pompa air. Ali Lubis meminta pemerintah daerah untuk memastikan pompa air beroperasi dengan lancar, terutama di wilayah yang sering tergenang air. Pemprov juga perlu memaksimalkan kapasitas pompa air dan memastikan operasionalnya berjalan lancar. Hal ini penting untuk menghindari genangan air di wilayah-wilayah yang rawan banjir, katanya.
Selain itu, ia juga meminta agar pemerintah daerah proaktif dalam berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi ini penting agar masyarakat tahu langkah-langkah awal yang harus dilakukan saat banjir, seperti mengamankan harta benda dan dokumen penting.
Bagaimana Cara Masyarakat Jakarta Menghadapi Potensi Banjir?
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti informasi terkini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Persiapan mandiri seperti menyiapkan tas siaga bencana yang berisi makanan, air minum, obat-obatan, dan dokumen penting juga sangat disarankan.
BPBD DKI Jakarta sendiri telah meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi petugas untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem ini. Mereka juga terus memantau perkembangan cuaca dan menyebarkan informasi kepada masyarakat melalui berbagai saluran komunikasi.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Melihat Tembok Kali yang Berpotensi Jebol?
Kondisi tembok-tembok kali juga menjadi perhatian. Ali Lubis meminta agar dilakukan inspeksi mendadak untuk mengecek kondisi tembok-tembok kali yang berpotensi jebol. Nah untuk soal tembok-tembok kali yang berpotensi jebol perlu dilakukan sidak untuk dilakukan pengecekan untuk diperbaiki atau penanganan awal agar tidak jebol, pungkasnya.
Belum lama ini, hujan deras sempat menyebabkan tembok jebol dan banjir di beberapa wilayah. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pemeliharaan infrastruktur secara berkala.
Pemerintah daerah diharapkan lebih proaktif dan cepat dalam menghadapi potensi bencana ini. Koordinasi yang baik antar instansi dan sosialisasi yang efektif kepada masyarakat adalah kunci untuk mengurangi dampak buruk dari cuaca ekstrem.
Cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Mari kita tingkatkan kewaspadaan dan saling membantu untuk menghadapi tantangan ini.
