Kasus Harun Masiku kembali mencuat ke permukaan. Dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, terungkap dugaan kedekatan antara Harun Masiku, mantan kader PDIP yang kini menjadi buron, dengan sejumlah tokoh penting. Saeful Bahri, mantan kader PDIP yang menjadi saksi dalam sidang tersebut, memberikan keterangan yang cukup mengejutkan.
Saeful mengungkapkan bahwa Harun Masiku pernah menunjukkan foto yang menunjukkan kedekatannya dengan mantan Ketua Mahkamah Agung (MA). Foto tersebut bahkan diambil di ruangan Hatta Ali, dengan kehadiran Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDIP, dan Djan Faridz, mantan anggota Wantimpres. Pengakuan ini tentu saja menimbulkan pertanyaan besar mengenai sejauh mana keterlibatan para tokoh tersebut dalam kasus yang menjerat Harun Masiku.
Kenapa Harun Masiku Bisa Sedekat Itu dengan Pejabat Tinggi?
Menurut Saeful, Harun Masiku bahkan memiliki panggilan khusus untuk Hatta Ali, yaitu Opung atau 01. Hal ini semakin mengindikasikan adanya hubungan yang erat di antara mereka. Jaksa penuntut umum juga sempat menanyakan apakah kedekatan ini menjadi alasan mengapa Harun Masiku diusahakan untuk menjadi caleg terpilih menggantikan Riezky Aprilia.
Dalam persidangan, jaksa juga membacakan percakapan antara Saeful dan Harun. Dalam percakapan tersebut, Harun menyebutkan bahwa dirinya akan pergi ke MA bersama dengan Sekretaris Jenderal dan Djan Faridz, dan menegaskan bahwa pertemuan tersebut berlangsung di ruangan Opung. Saeful membenarkan bahwa Opung yang dimaksud adalah Hatta Ali.
Hasto Kristiyanto sendiri saat ini berstatus sebagai terdakwa dalam kasus dugaan merintangi penyidikan kasus suap yang melibatkan Harun Masiku. Ia diduga telah melakukan berbagai upaya untuk menghalangi KPK dalam menangkap Harun, yang telah menjadi buron sejak tahun 2020. Beberapa tindakan yang diduga dilakukan oleh Hasto antara lain memerintahkan Harun untuk merendam handphone agar tidak terlacak, serta memerintahkan Harun untuk selalu berada di kantor DPP PDIP agar tidak terdeteksi oleh KPK.
Apa Dampak Kasus Ini Terhadap Citra PDIP?
Selain itu, Hasto juga didakwa menyuap mantan komisioner KPU, Wahyu Setiawan, sebesar Rp 600 juta. Suap ini diduga diberikan agar Wahyu Setiawan membantu mengurus penetapan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR untuk Harun Masiku. Hasto didakwa melakukan suap bersama-sama dengan Donny Tri Istiqomah, Saeful Bahri, dan Harun Masiku. Donny saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka, sementara Saeful Bahri telah divonis bersalah. Kasus ini tentu saja menjadi pukulan telak bagi PDIP, mengingat Hasto Kristiyanto merupakan salah satu tokoh penting dalam partai tersebut.
Kasus Harun Masiku ini memang penuh dengan intrik dan melibatkan banyak tokoh penting. Hingga saat ini, Harun Masiku masih belum berhasil ditangkap, dan keberadaannya masih menjadi misteri. Kasus ini terus bergulir dan menarik perhatian publik, karena menyangkut dugaan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan yang melibatkan sejumlah pejabat tinggi.
Bagaimana Nasib Harun Masiku Selanjutnya?
Publik tentu berharap agar kasus ini dapat segera diselesaikan dan semua pihak yang terlibat dapat diadili sesuai dengan hukum yang berlaku. Penangkapan Harun Masiku menjadi kunci utama dalam mengungkap seluruh fakta yang tersembunyi dalam kasus ini. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya dari kasus yang menggemparkan ini.
Kasus ini masih terus berlanjut dan menjadi perhatian publik.