100 Napi Narkoba Dipindah karena Sering Bikin Masalah

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) mengambil langkah tegas dengan memindahkan seratus narapidana (napi) ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan. Pemindahan ini merupakan bagian dari upaya serius untuk memberantas peredaran narkoba dan kepemilikan handphone di dalam lapas dan rumah tahanan (rutan).

Proses pemindahan napi berisiko tinggi ini dipimpin langsung oleh Direktur Pengamanan Internal bersama tim dari Direktorat Kepatuhan Internal Ditjen PAS, bekerja sama dengan pegawai kantor Wilayah Ditjenpas dan Brimobda. Langkah ini diambil berdasarkan hasil penyelidikan, pemeriksaan, dan asesmen yang mendalam, serta sesuai dengan aturan yang berlaku.

Menurut keterangan yang disampaikan, pemindahan ini bukan hanya sekadar tindakan penindakan dan hukuman. Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Direktur Jenderal Pemasyarakatan menekankan bahwa zero narkoba dan handphone di dalam lapas adalah harga mati. Bagi napi yang terbukti membuat ulah, apalagi masih berani bermain-main dengan narkoba dan memiliki handphone, Nusakambangan menjadi konsekuensi yang tak terhindarkan.

Kenapa Napi Narkoba Dipindahkan ke Nusakambangan?

Pemindahan napi yang kerap berulah terkait narkoba dan handphone memiliki tujuan yang jelas. Pertama, sebagai penindakan tegas bagi warga binaan yang masih berani melanggar aturan. Kedua, untuk mengamankan lapas dari pengaruh buruk, terutama narkoba. Dan yang tak kalah penting, sebagai pelajaran bagi warga binaan lain agar tidak melakukan kesalahan yang sama.

Hingga saat ini, sudah lebih dari 700 napi berisiko tinggi terkait pelanggaran narkoba di lapas dan rutan yang telah diberikan sanksi tingkat pengamanan super maksimum dan maksimum di Nusakambangan. Pemindahan ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para napi lainnya yang masih menjalani pidana.

Apa Itu Lapas Super Maksimum di Nusakambangan?

Lapas Super Maksimum menerapkan sistem penempatan warga binaan one man one cell, dengan interaksi yang sangat terbatas dan pengawasan penuh melalui CCTV. Sistem ini dirancang untuk meminimalisir potensi gangguan keamanan dan ketertiban, serta mencegah peredaran narkoba dan barang-barang terlarang lainnya.

Ditjen PAS mengharapkan dukungan dari seluruh masyarakat dalam upaya mewujudkan zero narkoba dan handphone di lapas dan rutan. Upaya ini membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk petugas lapas, aparat penegak hukum, dan masyarakat luas.

Bagaimana Cara Lapas Mencegah Peredaran Narkoba?

Pencegahan peredaran narkoba di lapas dilakukan melalui berbagai cara, antara lain:

  • Peningkatan pengawasan dan pemeriksaan terhadap barang bawaan pengunjung dan petugas lapas.
  • Razia rutin di dalam blok hunian warga binaan.
  • Pemasangan CCTV di titik-titik rawan.
  • Pemberian sanksi tegas terhadap napi dan petugas lapas yang terlibat dalam peredaran narkoba.
  • Kerja sama dengan aparat penegak hukum untuk mengungkap jaringan narkoba yang melibatkan napi.

Selain itu, Ditjen PAS juga berupaya meningkatkan pembinaan terhadap warga binaan agar mereka memiliki kesadaran untuk tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Pembinaan ini dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti pelatihan keterampilan, kegiatan keagamaan, dan program rehabilitasi.

Dengan langkah-langkah yang komprehensif dan berkelanjutan, Ditjen PAS berharap dapat mewujudkan lapas dan rutan yang bersih dari narkoba dan handphone, serta menjadi tempat pembinaan yang efektif bagi warga binaan.

More From Author

Orang Tua Punya Peran Besar dalam Sukses Anak di Sekolah

Apa Itu Jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga? Ini Penjelasan Lengkapnya!

Apa Itu Jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga? Ini Penjelasan Lengkapnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *