Kisah pilu datang dari Meiliana, seorang ibu yang kehilangan putranya, Argo Ericko Achfandi (19), mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), dalam sebuah kecelakaan tragis. Argo menjadi korban tabrak lari sebuah mobil BMW di Jalan Palagan. Meiliana mengenang Argo sebagai sosok anak yang cerdas dan memiliki cita-cita mulia.
Di mata Meiliana, Argo adalah anak sulung yang sangat berbakti. Tujuan hidupnya sederhana, namun sangat menyentuh hati: membahagiakan ibunya dan adiknya yang masih bersekolah di SMA. Kepergian Argo meninggalkan luka mendalam bagi Meiliana, yang telah membesarkannya seorang diri selama 11 tahun.
Argo dikenal sebagai mahasiswa yang berprestasi di bidang akademik. Bahkan, ia memiliki cita-cita untuk menjadi seorang corporate lawyer. Meiliana mengungkapkan bahwa Argo berencana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 setelah menyelesaikan S1 di UGM.
Apa yang membuat Argo ingin melanjutkan S2?
Menurut Meiliana, Argo memiliki keinginan kuat untuk melanjutkan studi S2 ke luar negeri. Ia bahkan berencana untuk mencoba program Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian Keuangan. Persiapan untuk meraih beasiswa ini dilakukan Argo secara diam-diam, bahkan Meiliana baru mengetahuinya dari teman dekat Argo.
âTernyata dia mempersiapkan itu di semester dua, itu pun info dari teman dekatnya. Tapi sebelumnya dengan saya adalah les bahasa Inggris,â ujar Meiliana.
Kecelakaan maut yang merenggut nyawa Argo terjadi pada dini hari. Menurut Kasat Lantas Polresta Sleman, AKP Mulyanto, kecelakaan tersebut melibatkan sepeda motor Vario yang dikendarai Argo, mobil BMW, dan sebuah mobil CRV. Argo meninggal dunia di lokasi kejadian.
Mulyanto menjelaskan bahwa kecelakaan bermula ketika Argo hendak berputar arah. Pada saat yang bersamaan, dari arah belakang melaju mobil BMW yang dikemudikan oleh Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan (21), seorang mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Karena jarak yang terlalu dekat, tabrakan tidak dapat dihindari.
Bagaimana kronologi lengkap kecelakaan yang menimpa Argo?
Berdasarkan keterangan polisi, Argo berkendara dari arah selatan ke utara. Saat berbelok, dari arah yang sama melaju mobil BMW dengan kecepatan tinggi. Pengemudi BMW diduga tidak dapat menghindar karena jarak yang terlalu dekat, sehingga menabrak motor Argo.
Kepergian Argo meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan teman-temannya. Cita-cita dan harapan Argo untuk membahagiakan ibunya kini pupus sudah. Meiliana mengungkapkan kesedihannya atas kejadian ini.
Apa pesan yang bisa diambil dari kisah tragis Argo?
Kisah Argo menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya berhati-hati di jalan raya. Kecelakaan dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Selain itu, kisah Argo juga mengajarkan kita tentang pentingnya memiliki cita-cita dan berjuang untuk meraihnya. Semangat dan dedikasi Argo dalam mengejar impiannya patut menjadi inspirasi bagi kita semua.
Kejadian ini juga menjadi sorotan bagi pihak kepolisian untuk lebih meningkatkan keamanan dan pengawasan di jalan raya, serta menindak tegas para pengemudi yang melanggar aturan lalu lintas. Diharapkan, kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
Semoga Argo tenang di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.