Dewi Buron Interpol Bawa Sabu Rp 5 Triliun Sering Ganti Gaya

Dewi Astutik, atau yang lebih dikenal dengan inisial PA, kini menjadi target utama Interpol. Wanita berusia 43 tahun ini diduga kuat menjadi dalang di balik upaya penyelundupan sabu-sabu dalam jumlah fantastis: dua ton, yang nilainya ditaksir mencapai Rp 5 triliun! Kasus ini menggemparkan dan menjadi perhatian serius aparat penegak hukum di berbagai negara.

Menurut penuturan Mbah Misiyem, seorang warga yang mengenal Dewi Astutik saat masih tinggal di Dukuh Sumber Agung, Balong, Ponorogo, Dewi dikenal sebagai sosok yang gemar mengubah penampilannya. Awalnya rambutnya pendek, tapi sering berubah-ubah, ujarnya, menggambarkan bagaimana Dewi kerap tampil dengan gaya yang berbeda-beda.

Kenapa Dewi Astutik Bisa Jadi Buronan Interpol?

Keterlibatan Dewi Astutik dalam jaringan narkoba internasional ini bukan isapan jempol belaka. Bukti-bukti yang dikumpulkan oleh pihak berwajib mengarah kuat padanya sebagai otak dari operasi penyelundupan sabu-sabu skala besar tersebut. Jumlah sabu yang coba diselundupkan, dua ton, menunjukkan bahwa ini adalah jaringan yang sangat terorganisir dan memiliki sumber daya yang besar. Karena itulah, Interpol turun tangan untuk membantu menangkap Dewi Astutik dan membongkar seluruh jaringan yang terlibat.

Kasus ini menjadi pengingat betapa seriusnya masalah narkoba di Indonesia dan dunia. Upaya penyelundupan narkoba dalam jumlah besar seperti ini tidak hanya merusak generasi muda, tetapi juga mengancam stabilitas sosial dan ekonomi negara. Oleh karena itu, penangkapan Dewi Astutik dan pembongkaran jaringannya menjadi prioritas utama aparat penegak hukum.

Bagaimana Cara Mengenali Ciri-Ciri Orang yang Terlibat Narkoba?

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mengetahui apakah seseorang terlibat narkoba, ada beberapa ciri-ciri yang patut diwaspadai. Perubahan perilaku yang drastis, seperti menjadi lebih tertutup, mudah marah, atau kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai, bisa menjadi indikasi. Selain itu, perubahan fisik seperti mata merah, hidung berair, atau penurunan berat badan yang signifikan juga perlu diperhatikan. Namun, penting untuk diingat bahwa ciri-ciri ini tidak selalu berarti seseorang terlibat narkoba, dan perlu dilakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikannya.

Selain berita mengenai perburuan buronan narkoba, ada juga kabar baik mengenai apresiasi terhadap kinerja aparat penegak hukum. detikcom bekerja sama dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) mengadakan ajang penghargaan untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia. Ajang ini bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada para jaksa yang telah bekerja keras dalam menegakkan hukum dan keadilan di Indonesia.

Apa Saja Bentuk Apresiasi yang Bisa Diberikan Kepada Polisi dan Jaksa?

Apresiasi terhadap kinerja polisi dan jaksa bisa dilakukan dalam berbagai bentuk. Selain penghargaan formal seperti yang diadakan oleh detikcom dan Kejagung RI, masyarakat juga bisa memberikan apresiasi secara langsung dengan memberikan dukungan moral, melaporkan tindak kejahatan, dan menghormati hukum yang berlaku. Apresiasi ini penting untuk meningkatkan motivasi dan kinerja aparat penegak hukum, sehingga mereka dapat bekerja lebih baik dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

detikcom juga bekerja sama dengan Polri untuk memberikan penghargaan kepada sosok polisi teladan. Kisah-kisah inspiratif dari para kandidat polisi teladan ini diharapkan dapat menginspirasi anggota Polri lainnya untuk bekerja lebih baik dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Kisah-kisah ini juga menunjukkan bahwa masih banyak polisi yang berdedikasi dan berintegritas tinggi, yang patut diapresiasi dan dijadikan contoh.

More From Author

Orang Tua Punya Peran Besar dalam Sukses Anak di Sekolah

Apa Itu Jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga? Ini Penjelasan Lengkapnya!

Apa Itu Jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga? Ini Penjelasan Lengkapnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *