DPR Minta Pemerintah Kaji Wacana Stairlift Permanen di Borobudur

Wacana pemasangan stairlift permanen di Candi Borobudur menuai beragam reaksi. Ide ini muncul setelah kunjungan seorang kepala negara asing, dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas bagi semua kalangan, termasuk lansia dan penyandang disabilitas. Namun, rencana ini memicu kekhawatiran akan potensi kerusakan pada struktur candi yang merupakan warisan dunia.

Beberapa anggota parlemen dan ahli warisan budaya menyuarakan pendapatnya. Mereka menekankan pentingnya pelestarian nilai historis dan arsitektural candi. Pemasangan stairlift permanen dianggap berisiko mengganggu keaslian dan estetika bangunan yang telah berdiri selama berabad-abad.

Apakah Pemasangan Stairlift Permanen di Candi Borobudur Diperbolehkan?

Menurut beberapa pihak, pemasangan alat bantu mekanik di kawasan cagar budaya harus tunduk pada regulasi yang ketat. Pertimbangan matang diperlukan, terutama soal dampak terhadap struktur bangunan. Jika pemasangan hanya bersifat sementara untuk keperluan protokoler tamu negara, mungkin masih bisa dipahami. Namun, setelah itu, alat tersebut harus segera dibongkar.

Kekhawatiran utama adalah penambahan beban pada struktur candi. Dulu, bahkan pemetaan titik-titik aman untuk pengunjung berkumpul pun dilakukan dengan sangat hati-hati. Penambahan beban dari alat bantu naik dikhawatirkan akan mempengaruhi struktur keseluruhan candi.

Alternatif lain yang lebih ramah konservasi juga diusulkan. Pengembangan teknologi aksesibilitas non-invasif dianggap lebih baik untuk menjaga keaslian cagar budaya dan hak masyarakat untuk menikmati Candi Borobudur. Kajian teknis dan arkeologis yang komprehensif, serta keterlibatan para ahli konservasi dan UNESCO, sangat penting dalam proses pengambilan keputusan.

Bagaimana Dampak Pemasangan Stairlift Terhadap Struktur Candi?

Pemasangan stairlift permanen dikhawatirkan dapat mengganggu keaslian struktur dan estetika candi. Candi Borobudur bukan sekadar objek wisata, melainkan juga tempat ibadah dan pusat spiritual umat Buddha. Oleh karena itu, fungsi religius harus tetap menjadi prioritas utama dalam pengelolaannya.

Beberapa pihak berpendapat bahwa keindahan Candi Borobudur tetap bisa dinikmati dari kejauhan. Jika ada lansia atau umat yang ingin beribadah, mekanisme khusus dapat diatur tanpa merusak struktur candi. Candi Borobudur adalah warisan dunia, kebanggaan bangsa, dan tempat suci.

Solusi Inklusif: Apakah Ada Cara Lain Selain Stairlift?

Upaya pemerintah dalam menerapkan wisata inklusif dapat dilakukan tanpa merusak struktur asli candi. Solusi sementara, adaptif, dan tidak merusak struktur asli candi lebih diutamakan. Peningkatan akses dalam pariwisata budaya memang penting, tetapi harus dilakukan dengan bijak.

Penting untuk melihat ketentuan peraturan perundangan yang mengatur soal cagar budaya. Penghitungan jangka panjang diperlukan, bukan hanya untuk acara sesaat. Jangan sampai keputusan terburu-buru mengorbankan keberlangsungan dan keutuhan candi di masa depan.

Meskipun ada kekhawatiran, beberapa pihak berpendapat bahwa pemasangan stairlift tidak masalah. Bahkan, di semua cagar budaya dunia sudah dipasang semacam stairlift. Tujuannya adalah untuk inklusivitas, agar semua orang dapat menikmati warisan budaya ini.

Keputusan akhir mengenai pemasangan stairlift permanen di Candi Borobudur harus diambil dengan hati-hati, mempertimbangkan semua aspek, dan mengutamakan pelestarian warisan budaya untuk generasi mendatang.

More From Author

Orang Tua Punya Peran Besar dalam Sukses Anak di Sekolah

Apa Itu Jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga? Ini Penjelasan Lengkapnya!

Apa Itu Jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga? Ini Penjelasan Lengkapnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *