Animasi adalah seni yang memadukan kreativitas, teknologi, dan imajinasi. Dari awal kemunculannya sebagai gambar bergerak hitam putih hingga menjadi efek visual yang memukau di film-film box office seperti Avatar atau Frozen, animasi telah mengalami perjalanan panjang yang luar biasa. Yuk, kita kupas sejarah animasi dari masa ke masa dengan gaya yang ringan namun tetap berisi!
Awal Mula Animasi: Ketika Gambar Belum Bisa Bicara
Sebelum teknologi digital muncul, animasi dibuat secara manual. Pada awal 1900-an, para animator menggambar setiap frame satu per satu. Bayangkan saja, satu detik animasi butuh 24 gambar berbeda! Nah, salah satu tokoh penting di awal sejarah animasi adalah Winsor McCay, pencipta animasi Gertie the Dinosaur (1914). Film ini jadi tonggak awal karena menunjukkan bagaimana karakter kartun bisa terlihat “hidup”.
Waktu itu, film masih hitam putih dan belum bersuara. Tapi antusiasme penonton terhadap animasi luar biasa. Dunia mulai melihat bahwa gambar bukan sekadar gambar – mereka bisa bercerita, menghibur, dan bahkan menyentuh hati.
Era Walt Disney dan Revolusi Kartun Berwarna
Tidak mungkin membicarakan sejarah animasi tanpa menyebut Walt Disney. Pria visioner ini mengubah dunia animasi dengan membawa karakter ikonik Mickey Mouse dalam film pendek Steamboat Willie (1928). Ini adalah salah satu animasi pertama yang menggunakan suara sinkron, di mana musik dan efek suara disesuaikan dengan gerakan karakter.
Tahun 1937, Disney kembali bikin gebrakan lewat Snow White and the Seven Dwarfs, film animasi panjang pertama yang dibuat di layar lebar. Dan yang paling luar biasa: film ini sudah berwarna! Dari sini, dunia animasi mulai berkembang lebih serius, bukan hanya sekadar hiburan anak-anak.
Zaman Keemasan Animasi (1940–1960)
Periode ini sering disebut sebagai “Golden Age of Animation”. Banyak studio animasi bermunculan dan bersaing menghasilkan karya-karya legendaris. Disney, Warner Bros, MGM, hingga Hanna-Barbera saling berlomba membuat karakter unik seperti:
- Bugs Bunny
- Tom & Jerry
- Daffy Duck
- Scooby-Doo
Semua karakter ini lahir di masa kejayaan animasi 2D. Teknik cel animation (menggambar di lembaran plastik transparan) masih digunakan secara manual. Meski repot, hasilnya tetap memikat.
Televisi dan Serial Kartun Mingguan
Masuk tahun 60-70an, animasi mulai merambah ke televisi. Inilah saat-saat di mana kartun jadi tontonan rutin anak-anak setiap akhir pekan. Kita bisa menyebut nama-nama populer seperti:
- The Flintstones
- The Jetsons
- Looney Tunes
- Popeye
Teknik produksi animasi pada masa ini mulai mengalami efisiensi. Banyak studio memakai metode “limited animation”, yaitu mengurangi jumlah gambar per detik agar lebih hemat biaya dan waktu.
Revolusi Digital: Komputer Mulai Ambil Peran
Tahun 1980-an menjadi titik balik penting dalam dunia animasi. Komputer mulai digunakan dalam proses produksi, walaupun masih sebatas alat bantu. Salah satu studio yang sangat berpengaruh dalam perubahan ini adalah Pixar Animation Studios.
Film pendek Luxo Jr. (1986), yang menampilkan lampu belajar hidup (yang sekarang jadi maskot Pixar), membuktikan bahwa komputer bisa digunakan untuk membuat animasi 3D yang ekspresif dan menyentuh.
Dan puncaknya? Tahun 1995 saat Pixar dan Disney merilis Toy Story, film animasi 3D pertama yang dibuat seluruhnya dengan komputer. Dunia pun terpesona. Dari sini, CGI alias Computer-Generated Imagery mulai jadi standar baru dalam industri.
Era CGI dan Dominasi Animasi Komputer
Sejak sukses Toy Story, semakin banyak film animasi menggunakan CGI. Studio seperti Pixar, DreamWorks, dan Illumination menghasilkan deretan film yang bukan cuma laku keras, tapi juga penuh kualitas:
- Shrek
- Finding Nemo
- Despicable Me
- Frozen
- The Incredibles
Keunggulan CGI adalah kemampuan menciptakan dunia imajinatif dengan detail luar biasa – dari tekstur kulit karakter, pantulan cahaya, hingga efek air atau ledakan.
Namun bukan berarti animasi 2D hilang begitu saja. Beberapa studio Jepang, seperti Studio Ghibli, tetap setia menggunakan teknik tradisional dan sukses besar lewat film seperti Spirited Away dan My Neighbor Totoro.
Animasi di Indonesia: Pelan Tapi Pasti
Lalu, bagaimana dengan animasi di Indonesia? Meski belum sekuat industri luar negeri, perkembangan animasi lokal patut diapresiasi. Kita pernah punya karakter legendaris seperti Si Unyil yang dulu tayang lewat boneka animasi.
Kini, industri animasi Indonesia mulai tumbuh. Beberapa karya anak bangsa yang layak bangga antara lain:
- Adit & Sopo Jarwo
- Nussa
- Si Juki The Movie
- Battle of Surabaya
Tak hanya untuk tayangan lokal, animator Indonesia juga mulai dilirik studio internasional. Banyak dari mereka ikut terlibat dalam proyek animasi Hollywood dan game global.
Masa Depan Animasi: Realitas Virtual dan AI
Sekarang, animasi tak hanya hadir di layar televisi atau bioskop. Teknologi VR (Virtual Reality) dan AR (Augmented Reality) membuka jalan baru dalam dunia animasi interaktif. Kita bisa “masuk” ke dalam dunia animasi dan berinteraksi langsung dengan karakter!
Selain itu, kecerdasan buatan (AI) mulai digunakan untuk mempercepat proses animasi. Misalnya, AI bisa membantu mengisi gerakan antar frame atau memberikan saran desain karakter.
Bahkan dengan perkembangan teknologi saat ini, siapa saja bisa belajar animasi hanya bermodalkan laptop dan aplikasi gratis. Platform seperti Blender, Krita, atau Canva Animation bisa diakses siapa saja, di mana saja.
penulis:niko mayhendra