Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengunjungi serangkaian stand pameran yang berfokus pada ketahanan pangan. Kunjungan ini dilakukan di sela-sela acara Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II 2025 yang berlangsung di Bengkayang, Kalimantan Barat.
Dalam kunjungannya, Prabowo menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan para peserta pameran dan melihat langsung berbagai produk serta program unggulan yang ditawarkan. Salah satu momen menarik adalah ketika Prabowo membeli Sape, alat musik tradisional Kalimantan, di stand milik Pemerintah Kabupaten Bengkayang.
Acara Panen Raya Jagung Serentak ini sendiri merupakan wujud sinergi antara Polri dan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam upaya mewujudkan swasembada jagung nasional. Beberapa stand yang turut berpartisipasi dalam pameran ini antara lain berasal dari Pemkab Bengkayang, PT Japfa, Kementerian Pertanian, PT Charoen Pokphand Indonesia, serta Gugus Tugas Polri untuk Mendukung Ketahanan Pangan.
Kenapa Swasembada Jagung Jadi Prioritas?
Swasembada jagung menjadi prioritas karena jagung merupakan salah satu komoditas pangan penting di Indonesia. Selain sebagai sumber karbohidrat bagi manusia, jagung juga menjadi bahan baku utama pakan ternak. Dengan mencapai swasembada jagung, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan kesejahteraan petani jagung lokal.
Selain memimpin panen raya jagung, Prabowo juga meresmikan pembangunan 18 gudang penampungan hasil jagung yang diperuntukkan bagi kelompok petani binaan Polri. Langkah ini diharapkan dapat membantu petani dalam menyimpan hasil panen mereka dengan lebih baik dan mengurangi potensi kerugian akibat kerusakan atau fluktuasi harga.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Budi Santoso, dan Kepala Bulog turut mendampingi Presiden Prabowo dalam kunjungan tersebut. Kehadiran para pejabat tinggi negara ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
Polri, melalui gugus tugas ketahanan pangan, akan terus membantu Kementan dalam mempercepat pencapaian swasembada jagung nasional melalui program tanam jagung serentak. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas jagung dan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.
Bagaimana Polri Berkontribusi dalam Ketahanan Pangan?
Kontribusi Polri dalam ketahanan pangan diwujudkan melalui pembentukan gugus tugas khusus yang bertugas mendukung program-program Kementan. Gugus tugas ini berperan dalam mengawasi distribusi pupuk, bibit, dan sarana produksi pertanian lainnya, serta memberikan pendampingan kepada petani dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.
Selain itu, Polri juga berperan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah-wilayah pertanian, sehingga petani dapat bekerja dengan tenang dan aman. Polri juga aktif dalam memberantas praktik-praktik ilegal yang dapat merugikan petani, seperti penimbunan pupuk atau penjualan bibit palsu.
Dalam kunjungan tersebut, Prabowo juga meresmikan pabrik pengering jagung (dryer). Pabrik ini diharapkan dapat membantu petani dalam mengeringkan jagung hasil panen mereka dengan lebih cepat dan efisien, sehingga kualitas jagung tetap terjaga dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama.
Apa Dampak Pembangunan Gudang dan Pabrik Pengering Jagung?
Pembangunan gudang penampungan dan pabrik pengering jagung memiliki dampak positif yang signifikan bagi petani. Gudang penampungan memungkinkan petani untuk menyimpan hasil panen mereka dengan aman dan terhindar dari kerusakan akibat cuaca atau hama. Hal ini juga memungkinkan petani untuk menjual hasil panen mereka pada saat harga sedang tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan mereka.
Sementara itu, pabrik pengering jagung membantu petani dalam mengeringkan jagung hasil panen mereka dengan lebih cepat dan efisien. Proses pengeringan yang baik akan menjaga kualitas jagung dan mencegah pertumbuhan jamur atau bakteri yang dapat merusak jagung. Jagung yang kering juga lebih mudah disimpan dan diangkut, sehingga mengurangi biaya logistik.
Dengan adanya infrastruktur yang memadai, petani jagung dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen mereka, serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Hal ini juga akan berkontribusi pada pencapaian swasembada jagung nasional dan memperkuat ketahanan pangan Indonesia.