Senior PPDS Akui Bully dr Aulia Karena Tak Dibelikan Rokok, Alasan Uji Mental

Kisah pilu seorang dokter muda, Aulia Risma, kembali mencuat ke permukaan dalam persidangan kasus dugaan perundungan yang dialaminya. Ibunda Aulia, Nusmatun Malinah, dengan tegar menceritakan berbagai perlakuan tidak menyenangkan yang dialami putrinya selama mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Diponegoro.

Nusmatun mengungkapkan bahwa Aulia kerap kali menjadi sasaran perundungan oleh seniornya. Salah satu pemicunya adalah ketika Aulia menolak membelikan rokok untuk seniornya. Kejadian ini, menurut Nusmatun, hanyalah puncak gunung es dari serangkaian perlakuan tidak adil yang diterima Aulia.

“Termasuk anak saya malam-malam ditelepon (senior) ternyata hanya karena tidak dibelikan rokok,” ujar Nusmatun dengan nada sedih saat memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri Semarang.

Kenapa Kasus Perundungan di Lingkungan Pendidikan Masih Terjadi?

Kasus yang menimpa Aulia ini kembali membuka luka lama tentang praktik perundungan yang masih mengakar di lingkungan pendidikan, khususnya di program-program profesi seperti PPDS. Tekanan akademik yang tinggi, hierarki senioritas yang kaku, dan budaya diam menjadi beberapa faktor yang melanggengkan praktik ini.

Nusmatun juga mengungkapkan bahwa Aulia mulai rutin berkonsultasi dengan psikiater sejak November karena beban mental yang dialaminya. Hal ini menunjukkan betapa beratnya dampak perundungan terhadap kesehatan mental seseorang. Padahal, menurut Nusmatun, Aulia tidak pernah mendapatkan perlakuan kasar atau kata-kata keras di rumah.

“Karena kalau di rumah saya tidak pernah memarahi, tidak pernah menggunakan kata-kata yang keras,” jelas Nusmatun.

Bagaimana Cara Melindungi Diri dari Perundungan di Tempat Kerja atau Pendidikan?

Menghadapi perundungan bukanlah perkara mudah. Namun, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk melindungi diri dan mencari bantuan:

  • Dokumentasikan setiap kejadian: Catat tanggal, waktu, tempat, pelaku, dan saksi jika ada. Bukti ini akan sangat berguna jika Anda memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut.
  • Bicaralah dengan orang yang Anda percaya: Jangan memendam perasaan sendiri. Ceritakan apa yang Anda alami kepada teman, keluarga, atau profesional seperti psikolog atau konselor.
  • Laporkan kepada pihak berwenang: Jika perundungan sudah melewati batas, jangan ragu untuk melaporkannya kepada pihak berwenang di tempat kerja atau pendidikan Anda.
  • Cari dukungan hukum: Jika Anda merasa perlu, konsultasikan dengan pengacara untuk mendapatkan nasihat hukum yang tepat.
  • Apa Saja Dampak Jangka Panjang dari Perundungan?

    Dampak perundungan bisa sangat merusak, baik secara fisik maupun mental. Beberapa dampak jangka panjang yang mungkin dialami korban perundungan antara lain:

  • Depresi dan kecemasan
  • Gangguan tidur
  • Rendahnya harga diri
  • Sulit mempercayai orang lain
  • Ide bunuh diri
  • Kasus Aulia Risma menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan suportif bagi semua orang, khususnya di lingkungan pendidikan dan tempat kerja. Perundungan tidak boleh ditoleransi dan harus ditindak tegas.

    Di sisi lain, detikcom bekerja sama dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dan Polri untuk memberikan penghargaan kepada jaksa dan polisi yang berprestasi dan menjadi teladan. Penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi para penegak hukum untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat.

    More From Author

    Animasi dan Teknologi AI: Masa Depan yang Penuh Potensi

    Animasi dan Teknologi AI: Masa Depan yang Penuh Potensi

    Terbang Hemat: Diskon Pajak Tiket Pesawat Menanti!

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *