Situasi di Gaza semakin memprihatinkan. Di tengah konflik yang berkepanjangan, warga sipil dilaporkan menjadi sasaran serangan saat berusaha mendapatkan bantuan kemanusiaan. Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyampaikan keprihatinannya atas insiden di pusat distribusi bantuan di Rafah, di mana warga Palestina justru menghadapi kekerasan.
Pada tanggal 9 Juni 2025, terlihat kerumunan warga Gaza berbondong-bondong menuju lokasi pembagian bantuan di kamp Bureij, Gaza Tengah. Kondisi ini terjadi setelah berbulan-bulan wilayah tersebut diblokade. Sebelumnya, militer Israel telah mengeluarkan peringatan bahwa area dekat pusat distribusi dianggap sebagai zona berbahaya.
Kondisi distribusi bantuan yang tidak terkoordinasi dengan baik telah menjadi perhatian serius dunia internasional. PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya menolak bekerja sama dengan Gaza Humanitarian Foundation (GHF), sebuah kelompok bantuan swasta yang didukung AS, karena kekhawatiran akan adanya agenda tersembunyi.
Kenapa Distribusi Bantuan di Gaza Sangat Sulit Dilakukan?
Salah satu tantangan utama adalah keamanan. UNRWA menekankan pentingnya mengaktifkan kembali distribusi bantuan yang aman bagi warga Gaza. Pemerintah di Gaza juga berkomitmen untuk melindungi bantuan dari pencurian dan memastikan penyalurannya sesuai protokol PBB. Namun, dengan adanya peringatan dari militer dan laporan serangan terhadap warga sipil, proses distribusi menjadi sangat berisiko.
Sejak tanggal 6 Juni 2025, GHF telah menghentikan seluruh kegiatan operasionalnya. Data dari Kantor Media Gaza menunjukkan bahwa sejak 27 Mei hingga 6 Juni 2025, serangan di lokasi distribusi bantuan telah menewaskan lebih dari seratus warga Palestina dan melukai ratusan lainnya. Situasi ini membuat warga semakin takut untuk mendekati lokasi bantuan.
Di belahan dunia lain, tepatnya di Los Angeles, Amerika Serikat, ketegangan juga meningkat. Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan sebagai respons terhadap pengerahan pasukan Garda Nasional oleh Presiden Donald Trump. Aksi ini dipicu oleh operasi penegakan imigrasi yang diperluas ke wilayah Paramount.
Apa Dampak Pengerahan Garda Nasional di Los Angeles?
Pengerahan Garda Nasional menuai kecaman dari berbagai pihak. Gubernur California, Gavin Newsom, menyebut langkah ini sebagai tindakan provokatif yang hanya akan memperburuk situasi. Bentrokan antara agen federal dan pengunjuk rasa terjadi, dengan beberapa pengunjuk rasa menggunakan granat flash-bang dan menutup jalan bebas hambatan.
Sementara itu, di Depok, Jawa Barat, Pemerintah Kota menggelar program Pembinaan Karakter dan Bela Negara. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menghadiri upacara pelepasan peserta program di Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad. Program ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang berkarakter, berintegritas, dan memiliki semangat nasionalisme.
Bagaimana Program Pembinaan Karakter Membantu Generasi Muda?
Program ini diikuti oleh 98 peserta dengan berbagai latar belakang, mulai dari kenakalan remaja hingga kemauan sendiri. Dedi Mulyadi berinteraksi langsung dengan para peserta, menanyakan kondisi dan masalah yang mereka hadapi. Kegiatan ini berlangsung selama sepuluh hari, dengan harapan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan karakter para peserta.
Di Jakarta, suasana Hari Bebas Kendaraan Bermotor (CFD) dimanfaatkan warga untuk berolahraga dan bersantai bersama keluarga. Selain itu, Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar sosialisasi pemilihan Abang None Jakarta 2025, sebagai upaya untuk mencari duta pariwisata dan budaya Betawi.
Di bidang olahraga, Portugal berhasil menjuarai UEFA Nations League 2025 setelah mengalahkan Spanyol melalui adu penalti. Cristiano Ronaldo tampil gemilang dan membawa timnya meraih gelar internasional ketiga. Sementara itu, pasangan ganda putra Indonesia, Fajar/Rian, gagal melaju ke final Indonesia Open 2025 setelah dikalahkan wakil Korea Selatan.