China Guncang Otomotif Global: Malapetaka Industri?

Industri otomotif global kembali dihantui kekhawatiran. Kali ini, bukan soal chip semikonduktor yang sempat bikin pusing, tapi soal pasokan mineral tanah jarang (rare earth) yang krusial untuk produksi mobil, terutama mobil listrik. Pembatasan ekspor yang dilakukan oleh Tiongkok, negara yang menguasai sebagian besar rantai pasok tanah jarang dunia, menjadi penyebab utama keresahan ini.

Magnosphere, produsen magnet asal Jerman, menjadi salah satu perusahaan yang paling vokal menyuarakan kekhawatiran ini. CEO mereka, Frank Eckard, bahkan mengatakan bahwa pabrik mereka bisa berhenti beroperasi dalam waktu dekat jika tidak ada pasokan magnet cadangan. Kondisi ini tentu menjadi alarm bagi industri otomotif secara keseluruhan.

Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. Tiongkok mengendalikan sekitar 70% penambangan tanah jarang global, 85% kapasitas pemurnian, dan sekitar 90% produksi paduan logam dan magnet tanah jarang. Dominasi ini membuat negara lain sangat bergantung pada Tiongkok untuk memenuhi kebutuhan tanah jarang mereka.

Kenapa Tanah Jarang Begitu Penting untuk Mobil?

Tanah jarang memiliki sifat magnetik yang unik, sehingga sangat penting untuk pembuatan magnet permanen yang digunakan dalam berbagai komponen mobil, terutama motor listrik pada mobil listrik. Rata-rata, sebuah mobil listrik membutuhkan sekitar 0,5 kg unsur tanah jarang, sementara mobil berbahan bakar fosil membutuhkan sekitar setengahnya.

Pembatasan ekspor tanah jarang oleh Tiongkok bukan kali ini saja terjadi. Pada tahun 2010, Tiongkok pernah melakukan hal serupa terhadap Jepang, memaksa negara tersebut untuk mencari pemasok alternatif. Pengalaman ini membuat industri otomotif sangat waspada terhadap potensi gangguan rantai pasok yang lebih besar.

Industri otomotif sebenarnya sudah berupaya memperkuat strategi rantai pasok mereka sejak krisis chip semikonduktor melanda. Namun, dominasi Tiongkok di pasar tanah jarang membuat pilihan yang tersedia menjadi sangat terbatas. Beberapa pabrik pemasok mobil di Eropa bahkan sudah terpaksa tutup akibat kekurangan bahan baku.

Apa Saja Dampak Pembatasan Ekspor Tanah Jarang?

Dampak pembatasan ekspor tanah jarang bisa sangat luas. Selain potensi penutupan pabrik, pembatasan ini juga bisa menyebabkan:

  • Kenaikan harga mobil, terutama mobil listrik.
  • Penundaan produksi mobil.
  • Inovasi yang terhambat karena keterbatasan bahan baku.

Asosiasi pemasok mobil Eropa, CLEPA, bahkan memperkirakan akan ada lebih banyak penutupan pabrik di masa mendatang jika masalah ini tidak segera diatasi.

Adakah Solusi Alternatif untuk Mengatasi Krisis Tanah Jarang?

Beberapa perusahaan mulai mengembangkan solusi alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada tanah jarang. Niron, perusahaan magnet asal Amerika Serikat, telah mengembangkan magnet bebas tanah jarang. Warwick Acoustics, perusahaan asal Inggris, juga telah mengembangkan pengeras suara bebas tanah jarang yang diharapkan akan muncul di mobil mewah dalam waktu dekat.

Namun, sebagian besar upaya ini masih membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mencapai skala produksi yang memadai. Sementara itu, industri otomotif harus mencari cara untuk mengatasi tantangan pasokan tanah jarang yang semakin mendesak.

Krisis tanah jarang ini menjadi pengingat bahwa diversifikasi rantai pasok sangat penting untuk menjaga stabilitas industri. Ketergantungan yang berlebihan pada satu negara atau pemasok dapat membuat industri rentan terhadap guncangan dan gangguan yang tidak terduga.

Industri otomotif perlu berinvestasi dalam pengembangan teknologi alternatif, mencari sumber pasokan baru, dan bekerja sama dengan pemerintah untuk menciptakan kebijakan yang mendukung diversifikasi rantai pasok. Hanya dengan cara ini, industri otomotif dapat mengatasi krisis tanah jarang dan memastikan kelangsungan produksi mobil di masa depan.

More From Author

Prabowo Akan Salat Idul Adha di Masjid Istiqlal Bersama Masyarakat

Wamen: Tambang di Raja Ampat Langgar Hak Atas Lingkungan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *