Ini 3 Pramono soal Kebakaran Kapuk Muara

Pemerintah Provinsi Jakarta bergerak cepat menangani dampak kebakaran yang melanda kawasan padat penduduk di Kapuk Muara, Jakarta Utara. Gubernur Pramono Anung telah menginstruksikan seluruh jajaran terkait untuk segera turun tangan membantu para korban.

Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, memastikan bahwa Pemprov Jakarta akan memberikan bantuan maksimal. Kami sudah berkoordinasi dengan Bapak Wali Kota Jakarta Utara untuk penanganan yang optimal, ujarnya.

Sejak kejadian kebakaran pada Jumat malam, tenda-tenda pengungsian telah didirikan untuk menampung para korban. Selain tempat berteduh, bantuan logistik seperti 2.500 box nasi juga telah didistribusikan. Kebutuhan lain seperti obat-obatan dan perlengkapan bayi juga akan disalurkan secara berkelanjutan.

Kenapa Kebakaran Bisa Terjadi Begitu Cepat di Area Padat Penduduk?

Api yang diduga berasal dari salah satu bangunan semi-permanen, dengan cepat merambat dan menghanguskan sekitar 500 bangunan. Data sementara menunjukkan ada sekitar 800 kepala keluarga atau 3.200 jiwa terdampak, dengan sekitar 1.900 orang berada di tempat pengungsian.

Gubernur Pramono Anung menekankan pentingnya pendataan yang akurat, terutama terkait dokumen-dokumen penting milik korban yang ikut terbakar seperti ijazah dan KTP. Saya minta untuk segera dibuatkan dan diselesaikan, tegasnya.

Pramono juga menanggapi keluhan para pengungsi, termasuk permintaan susu formula. Ia memastikan bahwa bantuan tersebut sudah tersedia dan PMI juga telah menyiapkan. Mudah-mudahan apa yang menjadi permintaan masyarakat yang terdampak bisa dipenuhi oleh pemerintah Jakarta, harapnya.

Bagaimana Pemerintah Jakarta Mencegah Kebakaran Terulang?

Gubernur Pramono Anung tidak ingin kejadian serupa terulang kembali. Ia telah menandatangani peraturan gubernur (Pergub) yang mewajibkan setiap RT memiliki Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Saya barusan menandatangani tentang pergub tentang APAR. Karenanya pemerintah DKI Jakarta menyiapkan untuk itu, katanya.

Ia berharap, dengan adanya APAR di setiap RT, masyarakat dapat lebih cepat memadamkan api jika terjadi kebakaran kecil. Pramono menargetkan, setiap RT sudah memiliki APAR pada bulan Agustus. Meski demikian, ia tetap mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati, karena kebakaran bisa terjadi kapan saja.

Apa yang Akan Terjadi pada Korban Kebakaran Setelah Masa Darurat?

Saat ditanya mengenai rencana relokasi para korban, Pramono belum memberikan jawaban pasti. Menurutnya, fokus utama saat ini adalah memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban. Sehingga pemerintah akan memikirkan bagaimana supaya ini yang bersifat sementara ini segera kita tangani, jelasnya.

Pramono merinci, berbagai dinas terkait seperti dinas kesehatan, sosial, damkar, satpol PP, pendidikan, kesehatan, dan dukcapil, semuanya harus turun tangan. Khususnya untuk mendata korban dengan ijazah yang terbakar, KTP yang tak terselamatkan, atau apapun yang dilahap si Jago Merah. Saya minta untuk segera dibuatkan, diselesaikan.

Pemerintahan Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno kini telah genap memasuki 100 hari kerja. Kebakaran di Kapuk Muara menjadi salah satu ujian berat yang harus segera diatasi.

Evaluasi menyeluruh terhadap penyebab kebakaran dan upaya pencegahan akan terus dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

More From Author

Idul Adha Sepi Kurban: Nestapa di Negeri Antah Berantah

tes sinkronisasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *