Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan tangan terbuka menyambut sinyal kuat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bergabung. Wakil Ketua Umum DPP PSI, Andy Budiman, bahkan menyatakan bahwa PSI siap menjadi rumah bagi mantan orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Pernyataan ini muncul setelah Jokowi berkelakar lebih memilih PSI daripada PPP. Respon dari PPP sendiri cukup bijak. Juru Bicara PPP, Usman M Tokan, menyatakan bahwa partainya menghormati keputusan politik Jokowi. Menurutnya, Jokowi sebagai mantan presiden dua periode tentu memahami betul dinamika politik di Indonesia, termasuk PPP.
Usman menambahkan, PPP memiliki kekhasan tersendiri sebagai partai Islam dan sedang berbenah diri untuk menyambut muktamar partai pada Agustus 2025. Mereka mencari sosok ketua umum yang kuat dan dekat dengan ulama.
Kenapa Jokowi Lebih Memilih PSI Dibanding PPP?
Alasan pasti mengapa Jokowi lebih memilih PSI memang belum diungkapkan secara gamblang. Namun, beberapa faktor mungkin menjadi pertimbangan. PSI dikenal sebagai partai yang progresif dan terbuka, selaras dengan semangat pembangunan yang selama ini diusung Jokowi. Selain itu, kedekatan Jokowi dengan Kaesang Pangarep, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PSI, juga bisa menjadi faktor penentu.
Jokowi sendiri menanggapi santai isu yang beredar. Ia bahkan sempat menyinggung soal peluangnya maju sebagai calon ketua umum PSI menggantikan Kaesang. Namun, ia juga menegaskan bahwa belum ada kepastian mengenai hal tersebut.
Andy Budiman dari PSI menegaskan bahwa partainya akan terus mendukung visi dan misi Jokowi untuk kemajuan Indonesia. Ia juga menyambut baik kemungkinan Jokowi untuk bergabung dan bahkan menjadi ketua umum PSI.
Apakah Jokowi Sudah Resmi Bergabung dengan PSI?
Meskipun sinyalnya kuat, Andy Budiman belum memberikan konfirmasi apakah Jokowi sudah resmi menjadi kader PSI. Ia juga enggan berkomentar mengenai bursa calon ketua umum PSI, termasuk apakah Kaesang Pangarep akan kembali mendaftarkan diri.
Yang jelas, PSI membuka pintu selebar-lebarnya bagi Jokowi. Mereka siap menyambut kedatangan mantan presiden tersebut dan bersama-sama memperjuangkan kemajuan bangsa.
Apa Dampaknya Jika Jokowi Bergabung dengan PSI?
Jika Jokowi benar-benar bergabung dengan PSI, hal ini tentu akan memberikan dampak yang signifikan bagi partai tersebut. Popularitas dan pengaruh Jokowi yang besar dapat mendongkrak elektabilitas PSI. Selain itu, pengalaman Jokowi dalam pemerintahan juga akan menjadi aset berharga bagi partai berlambang mawar ini.
Namun, bergabungnya Jokowi juga bisa menimbulkan tantangan tersendiri. PSI perlu memastikan bahwa kehadiran Jokowi tidak akan mengganggu dinamika internal partai dan tetap menjaga identitasnya sebagai partai yang progresif dan inklusif.
Sementara itu, Jokowi juga menanggapi isu pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ia menegaskan bahwa pemakzulan hanya bisa dilakukan jika ada pelanggaran berat, seperti korupsi atau perbuatan tercela.
Perkembangan politik ini tentu menarik untuk diikuti. Apakah Jokowi akan benar-benar bergabung dengan PSI? Dan bagaimana dampaknya bagi peta politik Indonesia? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.