Kebakaran hebat melanda sebuah gedung, menelan korban jiwa dan menimbulkan kepanikan. Peristiwa tragis ini terjadi pada hari Jumat, dan menimpa seorang wanita lanjut usia berusia 87 tahun beserta putranya yang berumur 59 tahun. Keduanya ditemukan meninggal dunia di lantai delapan akibat menghirup asap tebal.
Menurut keterangan pihak berwenang, kebakaran ini murni kecelakaan. Dugaan sementara mengarah pada baterai lithium yang terdapat pada sebuah kendaraan sebagai penyebab utama. Baterai lithium memang dikenal sangat sulit dipadamkan jika sudah terbakar, dan kobaran apinya bisa sangat dahsyat.
Petugas pemadam kebakaran berjibaku selama lebih dari tiga jam untuk menjinakkan api. Upaya pemadaman berlangsung dramatis dan penuh tantangan, mengingat sifat baterai lithium yang sulit dikendalikan. Asap tebal yang memenuhi gedung juga menjadi kendala tersendiri bagi petugas.
Apa yang Membuat Baterai Lithium Sangat Berbahaya Saat Terbakar?
Baterai lithium, yang banyak digunakan pada perangkat elektronik dan kendaraan listrik, mengandung bahan-bahan yang sangat reaktif. Ketika baterai ini mengalami kerusakan atau panas berlebih, reaksi kimia internal dapat memicu kebakaran yang sulit dipadamkan dengan air. Bahkan, air justru bisa memperparah situasi karena bereaksi dengan lithium menghasilkan gas hidrogen yang mudah terbakar.
Selain itu, baterai lithium yang terbakar menghasilkan panas yang sangat tinggi dan mengeluarkan asap beracun. Asap ini mengandung partikel-partikel berbahaya yang dapat menyebabkan iritasi pernapasan, bahkan kematian jika terhirup dalam jumlah banyak, seperti yang dialami oleh kedua korban dalam insiden ini.
Bagaimana Cara Mencegah Kebakaran Akibat Baterai Lithium?
Mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari kebakaran akibat baterai lithium. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
- Gunakan charger yang sesuai dengan spesifikasi baterai.
- Hindari mengisi daya baterai terlalu lama atau semalaman.
- Jangan biarkan perangkat elektronik terpapar suhu ekstrem, seperti di bawah sinar matahari langsung.
- Periksa kondisi baterai secara berkala. Jika terlihat kembung, bocor, atau rusak, segera ganti dengan yang baru.
- Buang baterai bekas di tempat yang aman dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Apa Tindakan yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Kebakaran Baterai Lithium?
Jika Anda mendapati baterai lithium terbakar, segera lakukan tindakan berikut:
- Jauhkan diri dan orang lain dari lokasi kebakaran.
- Hubungi petugas pemadam kebakaran secepatnya.
- Jika memungkinkan, gunakan alat pemadam api khusus untuk kebakaran kelas D (logam) atau pasir untuk memadamkan api. Jangan gunakan air, karena bisa memperparah situasi.
- Jika api sudah terlalu besar dan tidak terkendali, segera evakuasi diri dan tunggu bantuan dari petugas pemadam kebakaran.
Pihak berwenang saat ini tengah melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab pasti ledakan yang memicu kebakaran tersebut. Hasil investigasi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih jelas dan membantu mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya kewaspadaan dan tindakan pencegahan terhadap potensi bahaya kebakaran, terutama yang disebabkan oleh baterai lithium. Selalu ikuti panduan keselamatan dan jangan ragu untuk menghubungi pihak berwenang jika Anda melihat atau mencurigai adanya potensi bahaya kebakaran.