Drama politik di Amerika Serikat semakin memanas! Hubungan antara mantan Presiden Donald Trump dan tokoh teknologi Elon Musk dikabarkan kandas. Apa yang sebenarnya terjadi antara dua tokoh berpengaruh ini?
Perseteruan ini mencuat setelah Musk secara terbuka mengkritik rancangan undang-undang (RUU) yang didorong oleh Trump. Musk menyebut RUU tersebut sebagai aib yang menjijikkan, sebuah pernyataan pedas yang tentu saja membuat telinga Trump panas. Penolakan dari Musk ini menjadi batu sandungan tersendiri bagi Trump, terutama karena Partai Republik hanya memiliki mayoritas tipis di Kongres.
Trump, dalam sebuah wawancara, menegaskan bahwa hubungannya dengan Musk sudah berakhir. Ia juga menampik adanya rencana penyelidikan terhadap Musk. Namun, Trump tak segan-segan melontarkan peringatan keras terkait dukungan Musk kepada Partai Demokrat. Wah, sepertinya Trump benar-benar kecewa!
Kenapa Elon Musk Tiba-tiba Berbalik Melawan Trump?
Dulu, Musk adalah salah satu pendukung setia Trump. Ia bahkan menyumbangkan dana yang fantastis, hampir 300 juta dolar AS, untuk kampanye Trump pada pemilu sebelumnya. Musk juga mengklaim dirinya berperan dalam kemenangan Partai Republik di DPR dan Senat. Trump pun sempat menunjuk Musk untuk memimpin tim efisiensi pemerintahan dengan target pemangkasan anggaran. Tapi, hasilnya jauh dari harapan.
Kini, situasinya berbalik 180 derajat. Musk tak hanya mengkritik kebijakan Trump, tapi juga menyuarakan ide pembentukan partai politik baru yang bisa mewakili suara masyarakat AS yang merasa terjebak di tengah polarisasi politik. Langkah ini tentu saja membuat Trump geram.
Salah satu faktor yang mungkin memicu perubahan sikap Musk adalah RUU yang sedang diperjuangkan Trump. RUU ini diperkirakan akan menambah utang nasional AS hingga triliunan dolar dalam beberapa tahun ke depan. Musk, sebagai seorang pengusaha yang peduli dengan stabilitas ekonomi, mungkin merasa khawatir dengan dampak jangka panjang dari RUU tersebut.
Akankah Dukungan Musk ke Demokrat Berdampak Signifikan?
Trump tentu saja tidak tinggal diam melihat Musk mendukung kubu lawan. Ia memperingatkan Musk tentang konsekuensi dari dukungannya kepada Partai Demokrat, terutama jika Musk mendanai kandidat yang menentang RUU pajak dan belanja yang diusulkan Trump. Ini menjadi kekhawatiran bagi banyak legislator, termasuk dari Partai Republik.
Namun, Trump tetap optimis bahwa RUU ini akan lolos sebelum Hari Kemerdekaan AS, 4 Juli. Ia bahkan mengklaim bahwa orang-orang yang tadinya ragu, sekarang justru antusias untuk mendukung RUU ini.
Apa Dampaknya Bagi Bisnis Elon Musk?
Meskipun hubungan mereka memburuk, Trump mengaku belum memikirkan soal potensi pemutusan kontrak pemerintah AS dengan Starlink milik Musk, atau peluncuran roket SpaceX. Namun, banyak pihak yang khawatir bahwa perseteruan ini bisa berdampak negatif bagi bisnis Musk yang bergantung pada kontrak pemerintah.
Di sisi lain, Musk dilaporkan mulai menurunkan tensi konflik. Ia menghapus sejumlah postingan di media sosial yang sempat mengkritik Trump, termasuk postingan yang mendukung ide pemakzulan Presiden AS tersebut. Apakah ini pertanda bahwa Musk ingin berdamai dengan Trump? Atau hanya strategi untuk melindungi bisnisnya?
Perseteruan antara Trump dan Musk ini menjadi tontonan menarik di dunia politik dan bisnis. Kita tunggu saja bagaimana kelanjutan drama ini. Yang jelas, dampaknya bisa sangat signifikan bagi politik dan ekonomi Amerika Serikat.