Pemerintah Provinsi Jakarta menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall yang akan membentang di sepanjang pesisir Jakarta hingga Jawa Timur. Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan hal ini dalam sebuah acara diskusi publik bertajuk What’s Jakarta’s Future? yang diadakan di Taman Ismail Marzuki.
Menurut Pramono, Jakarta memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan pembangunan tanggul sepanjang 19 kilometer. Jakarta sebelumnya mendapat bagian 12 kilometer, kemudian mendapat tambahan 7 kilometer, sehingga totalnya menjadi 19 kilometer, jelasnya.
Pramono mengakui bahwa penugasan ini tidaklah mudah, mengingat keterbatasan anggaran daerah. Namun, ia optimis bahwa Jakarta mampu melaksanakan tugas tersebut dengan baik. Kami akan mempersiapkan dengan sebaik-baiknya dan kami yakin pasti kami bisa dan kami mampu, ujarnya.
Dari Mana Sumber Dana Proyek Raksasa Ini?
Pramono menjelaskan bahwa sumber dana untuk proyek giant sea wall ini dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk pajak daerah. Salah satu sumber pendapatan yang akan dimanfaatkan adalah pengelolaan sampah menjadi energi listrik. Dari mana dananya, sebagian dari sampah, sebagian dari tentunya yang konvensional dari pajak dan sebagainya, ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa dengan pengelolaan sampah menjadi energi listrik, Jakarta tidak hanya menyelesaikan masalah sampah, tetapi juga memenuhi kebutuhan listrik dan mengurangi pencemaran. Maka persoalan sampah selesai, persoalan listriknya terpenuhi, pencemarannya juga akan berkurang banyak, dan itu kemudian kan ada revenue buat Jakarta, imbuhnya.
Pramono memperkirakan bahwa Jakarta akan mengalokasikan dana sekitar Rp 5 triliun setiap tahun untuk proyek ini. Dan Jakarta tentunya akan mempersiapkan itu, APBD Jakarta sekarang ini Rp 91 triliun, mudah-mudahan tahun depan sudah bisa di atas Rp 100 triliun, harapnya.
Bagaimana Pembagian Tanggung Jawab Pembangunan Tanggul?
Pramono menegaskan bahwa kewajiban Jakarta hanya sebatas menyelesaikan pembangunan tanggul sepanjang 19 kilometer. Yang kami 19 km, di luar itu pemerintah pusat, tegasnya. Dengan demikian, pemerintah pusat akan bertanggung jawab atas pembangunan tanggul di luar wilayah Jakarta.
Pramono menambahkan, Di luar kewajiban Jakarta menjadi kewenangan pemerintah pusat. Hal ini menunjukkan adanya pembagian yang jelas antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam proyek giant sea wall ini.
Apa Dampak Proyek Ini Bagi Masyarakat Jakarta?
Proyek giant sea wall ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Jakarta, terutama dalam hal perlindungan dari banjir rob dan kenaikan permukaan air laut. Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan menciptakan lapangan kerja baru.
Pramono menyatakan komitmennya untuk bekerja keras mewujudkan penugasan dari Presiden. Dan kami akan bekerja keras untuk bisa mewujudkan apa yang menjadi penugasan dari Bapak Presiden, pungkasnya.
Pramono juga menyinggung perubahan yang baru terjadi dalam beberapa minggu terakhir. Saya akan berkonsentrasi, ini kan baru ada perubahannya juga baru 1-2 minggu ini, katanya.
Selain berita ini, detikcom juga mempersembahkan ajang penghargaan untuk jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia, bekerja sama dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI). Ada juga ajang penghargaan bersama Polri untuk sosok polisi teladan. Kisah inspiratif para kandidat polisi teladan dapat dibaca di sini.