Jakarta punya ambisi besar untuk menjadi pusat perfilman yang diperhitungkan di kancah internasional. Rencana ambisius ini diwujudkan dengan pembentukan Jakarta Film Commission yang ditargetkan rampung pada tahun 2027.
Gagasan ini muncul sebagai respons terhadap kebutuhan industri film lokal yang selama ini kesulitan mendapatkan dukungan finansial. Aktor sekaligus mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mengungkapkan bahwa selama pengalamannya di dunia perfilman, bahkan untuk proyek sekelas ‘Si Doel Anak Sekolahan’ pun sulit mendapatkan pinjaman dari bank.
Jakarta Film Commission diharapkan menjadi solusi atas masalah ini. Lembaga ini akan bertugas mengatur seluruh infrastruktur perfilman di Jakarta dan dikelola secara profesional, bukan sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Tujuannya adalah untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan industri film, mulai dari produksi hingga distribusi.
Kenapa Jakarta Baru Mau Bikin Film Commission Sekarang?
Inspirasi pembentukan Jakarta Film Commission datang dari kota-kota maju di dunia yang telah memiliki lembaga serupa, seperti Busan, Tokyo, dan Hong Kong. Keberadaan film commission di kota-kota tersebut terbukti mampu mendorong perkembangan industri film lokal dan menarik investasi dari luar.
Rano Karno mencontohkan Hong Kong Film Commission yang bahkan mampu membiayai 40 produser film muda hingga USD 2 juta untuk setiap filmnya. Hal ini menunjukkan bahwa dengan pengelolaan yang profesional dan dukungan yang tepat, Jakarta Film Commission juga berpotensi memberikan dampak positif yang signifikan bagi industri film Indonesia.
Pembentukan Jakarta Film Commission ini pertama kali disampaikan dalam acara Jakarta Future Festival pada tanggal 15 Juni 2025, dengan tema diskusi ‘Mengembangkan Jakarta Kota Sinema’ di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
Apa Saja yang Akan Diatur oleh Jakarta Film Commission?
Jakarta Film Commission akan menjadi lembaga independen yang fokus pada pengembangan industri film di Jakarta. Beberapa tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
- Memfasilitasi perizinan dan regulasi terkait produksi film.
- Menarik investasi dari dalam dan luar negeri untuk mendukung proyek film.
- Memberikan pelatihan dan pendampingan bagi sineas muda.
- Mempromosikan Jakarta sebagai lokasi syuting yang menarik.
- Menyelenggarakan festival film internasional.
Dengan adanya Jakarta Film Commission, diharapkan Jakarta dapat menjadi magnet bagi para pembuat film dari seluruh dunia. Selain itu, lembaga ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas produksi film lokal dan memberikan kesempatan yang lebih besar bagi sineas muda untuk berkarya.
Mungkinkah Jakarta Jadi Tuan Rumah Festival Film Internasional?
Salah satu ambisi terbesar dari pembentukan Jakarta Film Commission adalah untuk menyelenggarakan festival film internasional. Hal ini sejalan dengan visi Jakarta untuk menjadi pusat perfilman yang diperhitungkan di kancah global.
Dengan infrastruktur perfilman yang semakin baik dan dukungan dari pemerintah daerah, bukan tidak mungkin Jakarta akan menjadi tuan rumah festival film internasional yang bergengsi. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif bagi citra Jakarta sebagai kota yang kreatif dan dinamis.
Namun, untuk mencapai tujuan ini, Jakarta Film Commission perlu bekerja keras untuk membangun jaringan dengan para pelaku industri film internasional dan memastikan bahwa festival film yang diselenggarakan memiliki kualitas yang tinggi.
Pembentukan Jakarta Film Commission merupakan langkah maju yang signifikan bagi industri film Indonesia. Dengan dukungan yang tepat dan pengelolaan yang profesional, lembaga ini berpotensi membawa Jakarta menjadi pusat perfilman yang diperhitungkan di tingkat internasional.