Perseteruan mengenai kepemilikan empat pulau antara Aceh dan Sumatera Utara akhirnya menemui titik terang. Presiden terpilih, Prabowo Subianto, turun tangan langsung untuk menyelesaikan sengketa yang sempat memanas ini.
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil setelah adanya komunikasi intensif antara DPR dan Prabowo. Prabowo dinilai sebagai sosok yang tepat untuk mengambil keputusan terbaik demi kepentingan bersama.
Hasil komunikasi DPR RI dengan Presiden RI bahwa Presiden mengambil alih persoalan batas pulau yang menjadi dinamika antara Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara, kata Dasco kepada wartawan.
Kenapa Aceh dan Sumatera Utara Memperebutkan Pulau-Pulau Ini?
Dede Yusuf, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, menjelaskan bahwa kedua provinsi memiliki argumentasi yang sama-sama kuat. Aceh berpegang pada kedekatan historis dengan pulau-pulau tersebut sejak tahun 1965. Sementara itu, Sumatera Utara mengklaim berdasarkan posisi geografis, di mana pulau-pulau tersebut lebih dekat dengan wilayahnya.
Argumentasi Provinsi Aceh kuat secara historis, sedangkan Provinsi Sumut kuat secara posisi keempat pulau yang lebih dekat dengan Sumut, jelas Dede Yusuf.
Menurut Dede Yusuf, penyelesaian masalah ini tidak bisa hanya mengandalkan data semata. Nilai-nilai persatuan, kesatuan, keadilan, dan sejarah juga harus dipertimbangkan.
Dalam konteks ini kita tidak bisa gunakan sekadar data, tapi menggunakan nilai-nilai asas persatuan dan kesatuan, keadilan dan sejarah history, ujarnya.
Apa Langkah Selanjutnya Setelah Prabowo Turun Tangan?
DPR berharap pemerintah dapat memediasi kembali masalah ini dengan melibatkan berbagai pihak terkait. Tujuannya adalah agar sengketa ini tidak ditarik ke ranah politik yang lebih luas dan dapat diselesaikan secara bijaksana.
Kita juga sudah beri waktu, pemerintah harus memediasi lagi masalah ini dengan berbagai pihak ya, jadi jangan ditarik masuk ranah politik yang lebih luas lagi, harus kebijakan negara, sepakat yang dilakukan Pak Prabowo, kita tunggu hasilnya, kata Dede Yusuf.
Dede Yusuf juga mengapresiasi langkah Prabowo yang bersedia mengambil alih permasalahan ini. Ia yakin bahwa Prabowo akan mengambil keputusan yang adil dan bijaksana.
Saya apresiasi langkah Pak Prabowo untuk mengambil permasalahan ini menjadi sikap pemerintah pusat, karena kalau kita kaji dari berbagai data yang masuk ke kami memang argumentasinya sama-sama kuat, ungkapnya.
Bagaimana Keputusan Ini Akan Mempengaruhi Masyarakat Setempat?
Keputusan akhir mengenai kepemilikan pulau-pulau ini tentu akan berdampak signifikan bagi masyarakat di kedua provinsi. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa proses penyelesaian sengketa ini dilakukan secara transparan dan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat setempat.
DPR berharap bahwa dengan turun tangannya Prabowo, sengketa ini dapat diselesaikan dengan baik dan tidak menimbulkan konflik berkepanjangan. Kebijaksanaan dan keadilan harus menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan.
Kasus ini menjadi pelajaran berharga bahwa sengketa wilayah tidak bisa diselesaikan hanya dengan data empiris atau geografis. Faktor sejarah, budaya, dan kepentingan masyarakat setempat juga harus dipertimbangkan secara matang.
Semoga dengan adanya penyelesaian yang adil dan bijaksana, hubungan antara Aceh dan Sumatera Utara dapat semakin harmonis dan kedua provinsi dapat terus berkembang bersama.
Detikcom bersama Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) mengadakan ajang penghargaan untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Detikcom bersama Polri juga mengadakan ajang penghargaan kepada sosok polisi teladan. Kisah inspiratif kandidat polisi teladan dapat dibaca di sini.