Limbah Ikan di Desa Energi Pertamina: Jadi Tambang Cuan

Kabar baik datang dari Desa Rawa Meneng! Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) lagi gencar-gencarnya nih mendukung para nelayan setempat buat meningkatkan taraf hidup mereka. Caranya? Dengan membantu mengolah ikan-ikan yang tadinya kurang laku jadi produk yang lebih bernilai di pasaran.

Program ini bukan cuma sekadar bagi-bagi bantuan, tapi juga memberikan pendampingan berkelanjutan. Pertamina NRE dan PT Jawa Satu Power (JSP) bekerja sama dalam program Desa Energi Berdikari. Mereka menyediakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) buat menyuplai listrik ke alat pengering ikan. Kerennya lagi, mereka juga memberikan edukasi tentang cara mengolah limbah ikan jadi tepung ikan yang punya nilai jual.

Manager Corporate Communication Pertamina NRE, Rika Gresia, bilang kalau program Desa Energi Berdikari ini bertujuan buat membantu masyarakat agar mandiri, baik secara energi maupun ekonomi. Dengan adanya PLTS, biaya energi buat produksi olahan ikan di KUD Mina Karya Baru jadi lebih hemat. Mantap!

Kenapa Ikan yang Kurang Laku Bisa Jadi Sumber Cuan?

Mungkin banyak yang bertanya-tanya, kok bisa sih ikan yang tadinya kurang laku malah jadi sumber penghasilan baru? Nah, di sinilah inovasi berperan. Ikan-ikan yang kurang diminati pasar bisa diolah jadi produk yang lebih awet dan punya nilai jual lebih tinggi, misalnya tepung ikan. Tepung ikan ini bisa jadi bahan baku pakan ternak yang banyak dicari, lho!

Ketua KUD Mina Karya Baru, Karyono, juga mengakui manfaat dari program ini. Selain menghemat biaya energi karena pakai PLTS, para nelayan juga jadi punya penghasilan tambahan dari pengolahan ikan. Ini tentu sangat membantu meningkatkan kesejahteraan mereka.

PLTS yang digunakan berkapasitas 2.200 watt peak (Wp). Selain hemat biaya, penggunaan energi surya ini juga mendukung upaya penurunan emisi karbon. Jadi, selain menguntungkan secara ekonomi, juga ramah lingkungan!

Selain Nelayan, Siapa Lagi yang Kecipratan Berkah?

Ternyata, manfaat dari program ini nggak cuma dirasakan oleh nelayan Desa Rawa Meneng aja. Pakan dari bahan dasar tepung ikan ini juga berpotensi diserap oleh pasar dari desa lain yang banyak membudidayakan ayam dan itik. Jadi, efeknya bisa meluas ke daerah lain juga.

Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Karya Baru menjadi pusat kegiatan ekonomi desa. Di sini, setiap hari ada aktivitas pelelangan ikan. Dengan adanya program Desa Energi Berdikari, KUD ini jadi semakin berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian desa.

Bagaimana Program Ini Bisa Berkelanjutan?

Chief Executive Officer Pertamina NRE, John Anis, menekankan bahwa transisi energi bukan cuma soal teknologi, tapi juga tentang membangun masyarakat yang mandiri secara energi dan ekonomi. Pertamina NRE terus berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat, nggak cuma soal energi baru terbarukan, tapi juga pemanfaatannya demi lingkungan dan praktik ekonomi berkelanjutan.

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa Desa Energi Berdikari menjadi program Pertamina dalam mendorong ekonomi masyarakat, terutama dengan memanfaatkan energi bersih. Harapannya, program ini nggak cuma berdampak bagi ekonomi, tapi juga pengurangan emisi karbon.

Melalui Desa Energi Berdikari, Pertamina NRE mendorong sinergi antara energi bersih dan pemberdayaan komunitas lokal, khususnya masyarakat pesisir yang punya potensi besar dalam ekonomi berbasis sumber daya alam terbarukan. Semoga program ini bisa terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi masyarakat Indonesia.

More From Author

Menteri LH: Daerah Bisa Disanksi Kalau Abaikan Sampah

Kadis Bandarlampung Tegaskan Sekolah Dilarang Tahan Ijazah Siswa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *