Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya International Conference on Infrastructure (ICI) 2025. Beliau juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan atas inisiatif penyelenggaraan konferensi internasional tersebut.
Dalam keterangan tertulisnya, Menlu Sugiono menekankan pentingnya kerja sama antarnegara dalam menghadapi berbagai tantangan global, terutama dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur yang inklusif dan berkelanjutan. Menurutnya, pembangunan infrastruktur tidak boleh hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga harus mempertimbangkan pelestarian lingkungan dan menjawab tantangan-tantangan lingkungan yang ada.
Menlu Sugiono juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintahan Presiden Prabowo atas komitmennya dalam memasukkan aspek keberlanjutan ke dalam agenda pembangunan infrastruktur nasional. Ia mencontohkan proyek pembangunan tanggul laut raksasa di pesisir utara Pulau Jawa sebagai solusi untuk mengatasi abrasi dan banjir rob, serta inisiatif pengelolaan sampah untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bersih.
Mengapa Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan Penting?
Infrastruktur berkelanjutan menjadi fondasi utama bagi ketahanan kolektif dan merupakan bentuk tanggung jawab bersama antarnegara. Pembangunan Giant Sea Wall, misalnya, bukan hanya sekadar respons terhadap krisis iklim dan banjir rob, tetapi juga upaya untuk melindungi ekosistem dan masyarakat pesisir. Pembangunan harus seimbang antara hak untuk membangun dan kewajiban untuk menjaga lingkungan.
Pemerintah Indonesia juga telah meluncurkan berbagai program strategis lainnya, seperti program makanan bergizi gratis, pembangunan tiga juta rumah per tahun untuk masyarakat berpenghasilan rendah, dan perluasan akses pendidikan berkualitas untuk anak-anak berbakat. Semua program ini membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai dan berkelanjutan.
Menlu Sugiono juga mengapresiasi dukungan dari mitra dan investor internasional yang telah berkontribusi dalam memajukan infrastruktur nasional selama satu dekade terakhir. Konferensi ICI 2025 sendiri berhasil menarik perhatian dan minat global terhadap potensi investasi infrastruktur di Indonesia.
Bagaimana Pemerintah Meningkatkan Daya Tarik Investasi Infrastruktur?
Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan daya tarik investasi, termasuk pembentukan Danantara sebagai sovereign wealth fund dan reformasi regulasi untuk menciptakan kepastian hukum dan kemudahan berusaha. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investor untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menambahkan bahwa pihaknya telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Giant Sea Wall Pantura Jawa untuk mengkonsolidasikan perencanaan dan mengawal pelaksanaan proyek pelindungan pesisir tersebut. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah abrasi dan banjir rob di pesisir utara Jawa.
Apa Saja Tantangan dalam Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan?
Tantangan dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan sangat kompleks dan beragam. Selain masalah pendanaan, juga terdapat tantangan terkait teknologi, regulasi, dan koordinasi antar berbagai pihak. Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor dan batas negara menjadi sangat penting untuk mengatasi tantangan-tantangan ini.
Menlu Sugiono menegaskan bahwa pemerintah siap bekerja sama dan berkolaborasi dengan seluruh pihak untuk mencapai kesuksesan bersama dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Ia juga menyampaikan fokus utama Presiden Prabowo, yaitu penghapusan kemiskinan, pengentasan kelaparan, dan penguatan sumber daya manusia. Akses terhadap rumah layak dan kesejahteraan harus menjadi hak semua warga negara.
Konferensi ICI 2025 dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih, Duta Besar negara sahabat, anggota MPR, DPR, dan DPD RI, kepala daerah, kalangan dunia usaha, akademisi, dan mitra pembangunan. Selain itu, hadir pula investor dan lembaga pembiayaan internasional ternama dari berbagai negara, seperti Australia, Singapura, Amerika Serikat, Belanda, Jepang, dan banyak lagi.
Dengan sinyal kuat minat internasional terhadap forum ini, Menlu Sugiono optimis bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia akan terus maju dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.