Kabar gembira datang dari PT Pertamina (Persero)! Perusahaan energi kebanggaan Indonesia ini berhasil mencatatkan kinerja positif di sepanjang tahun 2024. Mulai dari hulu hingga hilir, semua lini bisnis menunjukkan performa yang membanggakan. Ini membuktikan bahwa Pertamina semakin solid dalam menjaga ketahanan energi nasional.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, mengungkapkan bahwa tahun 2024 memang penuh tantangan. Namun, berkat kerja keras dan sinergi seluruh tim, Pertamina mampu menghadapi dinamika global dan tetap mencatatkan hasil yang positif. Pertamina terus berupaya memperkuat empat aspek utama, yaitu ketersediaan (Availability), kemudahan akses (Accessibility), harga terjangkau (Affordability), dan penerimaan masyarakat (Acceptability).
Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menambahkan bahwa seluruh anak perusahaan Pertamina fokus memberikan kinerja terbaik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Pertamina juga terus berinovasi dalam operasional bisnisnya dengan lebih ramah lingkungan. Hasilnya, sepanjang 2024 Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi emisi GRK sebesar 1,7 juta ton CO2e.
Bagaimana Pertamina Menjaga Pasokan Energi di Seluruh Indonesia?
Sebagai tulang punggung ekonomi nasional, Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi hulu migas untuk mendukung target nasional 1 juta barel per hari di tahun 2030 atau bahkan lebih cepat. Peningkatan produksi migas ini menjadi kunci utama dalam menjamin ketersediaan energi di seluruh Indonesia, yang pada gilirannya akan menumbuhkan seluruh sektor ekonomi.
Sepanjang 2024, Pertamina telah melakukan pengeboran intensif dan masif dengan 22 eksplorasi, 821 pengembangan, 981 workover, serta 36.860 Well Intervention Well Services (WIWS). Pertamina juga berhasil menjalankan tugas dalam penyediaan dan pendistribusian energi, serta meningkatkan tonase kapal sebesar 24 persen dibandingkan tahun 2023.
Pertamina mengelola lebih dari 15.000 titik ritel BBM dan lebih dari 250.000 titik pangkalan LPG, guna memastikan ketersediaan energi di seluruh pelosok negeri. Kontribusi kilang Pertamina mencapai 70 persen BBM Nasional serta 100 persen untuk produk avtur dan biosolar. Volume transmisi gas juga meningkat 6 persen dibandingkan tahun 2023, menunjukkan bahwa Pertamina menguasai 91 persen pasar gas bumi di Indonesia.
Apa Saja Inovasi yang Dilakukan Pertamina di Sektor Hilir?
Di sektor hilir, Pertamina berhasil mencatatkan rekor penjualan BBM sebanyak 105 juta KL, naik 6 persen dibandingkan tahun 2023. Pada sektor integrated marine logistics, volume kargo yang diangkut mencapai 161 juta KL. Selain itu, Pertamina juga terus mengoptimalkan kinerja kilang yang telah berhasil mencapai Yield Valuable hingga 83,2% dengan volume intake rerata ~320 Juta Barel.
Pertamina juga sukses menjalankan penugasan Pemerintah dalam penyaluran BBM Subsidi. Dengan digitalisasi, Pertamina berhasil menjaga distribusi BBM Subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah, bahkan berhasil melakukan efisiensi.
Bagaimana Kontribusi Pertamina Terhadap Ekonomi Nasional?
Pertamina berkomitmen untuk terus meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dengan realisasi belanja nasional mencapai Rp 415 triliun. Hal ini memberikan kontribusi kepada 4,1 juta lapangan kerja dan meningkatkan PDB Nasional hingga Rp702 triliun di tahun 2024. Ini menunjukkan bahwa Pertamina bukan hanya perusahaan energi, tetapi juga motor penggerak ekonomi Indonesia.
Simon menambahkan, Ini adalah tugas besar bagi Pertamina dan kita semua memegang peranan penting di dalamnya bukan hanya untuk menjaga ketahanan energi tapi juga untuk menjaga kedaulatan energi bangsa. Pertamina terus mencari sumber cadangan migas baru untuk mendukung keberlanjutan energi di masa depan.
Catatan positif sepanjang 2024 ini menunjukkan komitmen Pertamina dalam mendukung dan mengakselerasi swasembada energi nasional. Hal ini sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045 dan 8 misi Pembangunan strategis yang terangkum dalam Asta Cita.