Banyak dari kita mungkin merasa asing atau bahkan takut ketika berhadapan dengan masalah hukum. Hal ini seringkali disebabkan oleh kurangnya pemahaman atau literasi hukum di masyarakat. Menyikapi kondisi ini, mahasiswa KKN dari Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) berinisiatif mengadakan program Jamaskum (Jagongan Masalah Hukum) sebagai upaya mendekatkan hukum kepada masyarakat.
Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman hukum secara santai dan mudah dimengerti. Melalui diskusi interaktif, mahasiswa berusaha menjembatani kesenjangan antara hukum dan masyarakat, khususnya di wilayah Kelurahan Sangkrah. Mereka membuka ruang konsultasi bagi warga yang ingin bertanya atau berbagi masalah hukum yang dihadapi.
Kenapa Banyak Orang Masih Takut Berurusan dengan Hukum?
Salah satu temuan penting dari program ini adalah masih banyak masyarakat yang merasa takut untuk berkonsultasi mengenai masalah hukum, terlepas dari apakah mereka benar atau salah. Ketakutan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stigma negatif terhadap proses hukum, biaya konsultasi yang mahal, atau kurangnya informasi mengenai hak-hak mereka.
Selain itu, minimnya akses terhadap layanan konsultasi hukum gratis juga menjadi kendala. Padahal, konsultasi hukum sangat penting untuk memberikan informasi yang tepat dan membantu masyarakat mengambil keputusan yang bijak dalam menghadapi masalah hukum.
Melalui Jamaskum, mahasiswa UNISRI mencoba memecah tembok ketakutan ini dengan menciptakan suasana diskusi yang santai dan terbuka. Mereka membahas isu-isu hukum yang relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, seperti masalah warisan, sengketa tanah, atau perlindungan konsumen.
Bagaimana Program Jamaskum Memberi Dampak Positif?
Program Jamaskum terbukti mendapat sambutan positif dari masyarakat. Setiap harinya, banyak warga yang datang untuk berdiskusi dan berkonsultasi mengenai masalah hukum secara personal. Mahasiswa hukum yang terlibat dalam program ini juga merasa senang karena ilmu yang mereka pelajari di bangku kuliah dapat bermanfaat langsung bagi masyarakat.
Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa pendekatan yang komunikatif dan mudah dipahami sangat efektif dalam meningkatkan kesadaran hukum masyarakat. Dengan memberikan informasi yang tepat dan menghilangkan stigma negatif, masyarakat menjadi lebih berani dan percaya diri dalam menghadapi masalah hukum.
Apa yang Bisa Dilakukan Pemerintah Daerah untuk Meningkatkan Kesadaran Hukum?
Diskusi dalam program Jamaskum juga menghasilkan saran bagi Pemerintah Kota Surakarta. Salah satunya adalah perlunya pendampingan hukum di setiap kelurahan. Pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan instansi terkait atau organisasi bantuan hukum untuk menyediakan fasilitas konsultasi hukum gratis bagi masyarakat.
Dengan adanya layanan konsultasi hukum yang mudah diakses, masyarakat akan lebih terinformasi mengenai hak-hak mereka dan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi masalah hukum. Hal ini akan menciptakan masyarakat yang lebih sadar hukum dan taat aturan.
Inisiatif seperti Jamaskum dari mahasiswa UNISRI ini patut diapresiasi dan menjadi contoh bagi perguruan tinggi lain untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran hukum masyarakat. Dengan kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan hukum yang lebih adil dan inklusif.