7 Cara Tingkatkan Percaya Diri yang Mudah Dilakukan

Lupus, atau systemic lupus erythematosus (SLE), adalah penyakit autoimun yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat. Penyakit ini seringkali sulit didiagnosis karena gejalanya beragam dan mirip dengan penyakit lain. Banyak orang mungkin menderita lupus bertahun-tahun tanpa menyadarinya. Mengenali tanda-tanda awal lupus sangat penting agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan efektif.

Apa Saja Gejala Awal Lupus yang Sering Diabaikan?

Beberapa gejala awal lupus seringkali dianggap remeh atau disalahartikan sebagai penyakit lain. Berikut beberapa di antaranya:

  • Kelelahan Ekstrem: Merasa sangat lelah setiap hari, bahkan setelah tidur cukup. Michelle Petri, seorang spesialis reumatologi, menekankan bahwa kelelahan ini berbeda dengan rasa lelah biasa.
  • Nyeri Sendi: Nyeri pada sendi, terutama pada jari tangan, pergelangan, dan lutut. Menurut Cleveland Clinic, sekitar 70-80% pasien lupus mengalami kekakuan sendi yang berlangsung lebih dari 30 menit setelah bangun tidur. Gary Gilkeson dari Medical University of South Carolina menyatakan bahwa arthritis pada lupus seringkali lebih ringan dibandingkan rheumatoid arthritis, tetapi tetap mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Ruam Kupu-Kupu: Ruam merah di wajah, khususnya di pipi dan batang hidung, yang menyerupai kupu-kupu. Ruam ini sering muncul setelah terpapar sinar matahari. Nancy Carteron dari Healthline menyebutkan bahwa ruam ini bisa menjadi permanen jika tidak segera ditangani.
  • Fenomena Raynaud: Jari-jari tangan atau kaki berubah warna menjadi putih atau biru saat terpapar udara dingin atau stres emosional. Jane Salmon dari Hospital for Special Surgery menjelaskan bahwa fenomena Raynaud bisa menjadi petunjuk penting, terutama pada pasien muda yang belum memiliki gejala lupus lain. Ini disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah sementara.
  • Fotosensitivitas: Kulit menjadi sangat sensitif terhadap sinar matahari. Mayo Clinic menambahkan bahwa fotosensitivitas menjadi faktor pemicu utama flare lupus, sehingga penting bagi pasien untuk memakai tabir surya setiap hari, bahkan saat cuaca mendung. Paparan sinar UV juga bisa memperburuk kondisi kulit.
  • Kerontokan Rambut: Kerontokan rambut yang parah hingga menimbulkan kebotakan di beberapa area. Ann Pietrangelo menjelaskan bahwa ini bukan sekadar kerontokan biasa akibat stres, melainkan akibat peradangan kulit kepala yang disebabkan oleh sistem imun. Peradangan di bawah kulit membuat akar rambut melemah dan tidak bisa tumbuh kembali secara normal. Oleh karena itu, kerontokan rambut yang tidak biasa sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.
  • Nyeri Dada: Nyeri dada saat menarik napas dalam akibat peradangan pada lapisan rongga paru (pleura). Cleveland Clinic mencantumkannya sebagai gejala khas, bersama dengan batuk kering dan sesak napas tiba-tiba. Jika nyeri dada muncul berkali-kali saat napas dalam tanpa penyakit pernapasan lain, ini bisa menjadi petunjuk penting.
  • Bagaimana Lupus Memengaruhi Ginjal dan Otak?

    Lupus dapat menyerang organ-organ vital seperti ginjal dan otak. Peradangan pada ginjal, atau lupus nefritis, bisa terjadi sejak awal penyakit tanpa menimbulkan gejala mencolok. Tanda-tandanya bisa dikenali lewat urin berbusa (proteinuria), tekanan darah tinggi, dan bengkak di kaki. National Kidney Foundation melaporkan bahwa 40% pasien lupus mengalami masalah ginjal. Nancy Carteron menyebutkan bahwa ginjal bisa rusak diam-diam selama bertahun-tahun sebelum dideteksi. Pemeriksaan sedini mungkin bisa mencegah gagal ginjal permanen.

    Selain ginjal, lupus juga dapat memengaruhi sistem saraf pusat. Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal eClinicalMedicine pada Mei 2024 menemukan bahwa pasien lupus bisa mengalami halusinasi, mimpi buruk berulang, hingga perubahan kepribadian. Melanie Sloan menjelaskan bahwa banyak pasien mengeluh mendengar suara atau melihat hal-hal yang tidak nyata sebelum lupus mereka terdiagnosis. David D’Cruz menambahkan bahwa gejala ini kerap salah diduga sebagai gangguan jiwa murni, padahal sebenarnya bagian dari neuropsychiatric lupus. Hal ini menunjukkan pentingnya edukasi bagi pasien dan dokter dalam mengenali lupus yang menyerang sistem saraf pusat.

    Kapan Harus ke Dokter?

    Jika kamu mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas secara konsisten, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter spesialis reumatologi. Diagnosis dini dan penanganan yang tepat dapat membantu mengendalikan penyakit dan mencegah kerusakan organ yang lebih parah. Ingat, lupus bisa menyerang secara perlahan dan membingungkan, tetapi dengan kewaspadaan dan pengetahuan yang cukup, kamu bisa mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kesehatanmu.

    More From Author

    Daniel Arsham Bawa Hoki untuk Tiffany and Co

    Investor Gagal Datang, PSIS Langsung Bidik Pelatih Baru!

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *