Kulit Awet Muda Nggak Sulit, Coba 3 Tips Ini

Kabar gembira datang dari dunia sastra Indonesia! Penulis berbakat A.W. Prihandita, atau yang lebih dikenal dengan nama Anselma Widha Prihandita, baru saja menorehkan sejarah dengan meraih penghargaan bergengsi Nebula Award. Penghargaan ini diberikan atas noveletnya yang berjudul “Negative Scholarship on the Fifth State of Being,” yang diterbitkan di Clarkesworld pada November 2024.

Nebula Award sendiri merupakan penghargaan tahunan yang diberikan oleh Science Fiction and Fantasy Writers of America (SFWA) kepada karya-karya fiksi ilmiah dan fantasi terbaik yang terbit di tahun sebelumnya. Kemenangan Anselma ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia, karena ia menjadi penulis pertama dari Indonesia yang berhasil meraih penghargaan prestisius ini.

Bagaimana Awal Mula Karier Menulis Anselma?

Anselma, yang lahir dan besar di Indonesia, ternyata sudah akrab dengan dunia fiksi sejak kecil. Ia gemar membaca buku-buku fantasi seperti Harry Potter dan Lord of the Rings, bahkan sambil belajar bahasa Inggris menggunakan kamus. Kecintaannya pada dunia fiksi inilah yang kemudian mengantarkannya menjadi seorang penulis fiksi spekulatif yang karyanya diakui secara internasional.

Karya-karya Anselma telah dipublikasikan di berbagai platform ternama, termasuk Clarkesworld, Cast of Wonders, khōréō, dan Ghoulish Tales. Bahkan, beberapa karyanya juga tersedia dalam format audio, sehingga semakin mudah diakses oleh para penggemar fiksi di seluruh dunia.

Selain aktif menulis, Anselma juga memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni. Ia baru saja meraih gelar Ph.D. dalam bidang Language and Rhetoric dari University of Washington. Menariknya, salah satu bab dari disertasinya justru menjadi inspirasi bagi cerita fiksi yang membawanya meraih Nebula Award!

Apa yang Membuat Negative Scholarship on the Fifth State of Being Begitu Istimewa?

Novelet “Negative Scholarship on the Fifth State of Being” mengangkat tema yang cukup unik, yaitu hubungan antara seorang dokter (manusia) dan alien dalam hal penerjemahan budaya dan empati. Anselma dengan cerdas menggabungkan elemen fiksi dan ilmiah dalam karyanya, sehingga menghasilkan cerita yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah pikiran.

Anselma sendiri mengungkapkan bahwa karya kreatif selalu menjadi bagian penting dari karya ilmiahnya. Ia berhasil membuktikan bahwa kedua hal tersebut dapat berjalan beriringan dan saling melengkapi. Keberhasilannya ini tentu menjadi inspirasi bagi banyak penulis muda di Indonesia, khususnya mereka yang tertarik dengan genre fiksi spekulatif.

Apa Saja Karya Anselma Selain Negative Scholarship?

Selain “Negative Scholarship on the Fifth State of Being,” Anselma juga telah menulis banyak karya lain dengan berbagai genre, mulai dari science fiction, fantasi, supernatural, hingga ecohorror. Setidaknya ada delapan karya Anselma yang memenuhi syarat untuk berbagai penghargaan bergengsi lainnya, seperti Hugo, BSFA, World Fantasy, dan Ignyte.

Karya-karyanya yang terbit di tahun 2024 juga membuatnya masuk dalam nominasi Astounding Award for Best New Writer. Hal ini menunjukkan bahwa Anselma tidak hanya berbakat, tetapi juga produktif dalam menghasilkan karya-karya berkualitas.

Kemenangan Anselma di Nebula Award ini tentu menjadi momen bersejarah bagi dunia sastra Indonesia. Namanya kini menjadi inspirasi dan membuka jalan bagi penulis-penulis Indonesia lainnya untuk berkarya dan meraih pengakuan di tingkat internasional. Selamat untuk Anselma! Semoga terus berkarya dan mengharumkan nama Indonesia di kancah sastra dunia.

More From Author

Daniel Arsham Bawa Hoki untuk Tiffany and Co

Investor Gagal Datang, PSIS Langsung Bidik Pelatih Baru!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *