L’Oreal Ajak Warga Gabung Kampanye Join The Refill Movement

Pernahkah kamu merasa tidak nyaman atau bahkan panik saat harus makan di depan orang lain? Mungkin kamu mengalami deipnophobia, sebuah kondisi psikologis yang membuat seseorang merasa takut dan cemas berlebihan saat makan bersama orang lain.

Deipnophobia bukan sekadar rasa malu atau canggung biasa. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, deipnon yang berarti makan malam dan phobos yang berarti takut. Jadi, secara sederhana, deipnophobia adalah ketakutan saat makan bersama.

Apa yang Menyebabkan Seseorang Mengalami Deipnophobia?

Penyebab deipnophobia bisa bermacam-macam. Seringkali, pengalaman traumatis atau memalukan di masa lalu saat makan menjadi pemicunya. Misalnya, pernah diejek karena cara makan yang dianggap aneh, ditegur di depan umum, atau bahkan mengalami kejadian tidak menyenangkan lainnya yang berhubungan dengan makanan dan interaksi sosial.

Selain itu, deipnophobia juga bisa berkaitan dengan masalah mental lainnya, seperti gangguan kecemasan sosial. Penderita merasa takut dihakimi, khawatir terlihat aneh, atau takut melakukan kesalahan saat makan di depan orang lain. Bahkan, setelah acara makan selesai, perasaan bersalah, malu, atau stres bisa terus menghantui.

Gejala deipnophobia bisa bervariasi, mulai dari reaksi fisik seperti jantung berdebar, tangan gemetar, mual, hingga gejala psikologis seperti rasa panik, cemas berlebihan, dan keinginan untuk menghindar dari situasi makan bersama.

Bagaimana Cara Mengatasi Ketakutan Makan di Depan Orang Lain?

Kabar baiknya, deipnophobia bisa diatasi dengan beberapa cara. Salah satu metode yang paling efektif adalah terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi ini membantu penderita untuk mengenali pikiran negatif yang muncul saat makan di depan orang lain, kemudian menggantinya dengan pola pikir yang lebih realistis dan positif.

Selain CBT, exposure therapy atau pendekatan bertahap juga sangat membantu. Caranya adalah dengan mulai makan di lingkungan yang nyaman dan familiar, seperti di rumah bersama keluarga. Secara perlahan, intensitas dan situasinya ditingkatkan, misalnya dengan makan di restoran yang tidak terlalu ramai atau bersama teman dekat.

Teknik relaksasi seperti latihan pernapasan, meditasi, dan journaling juga bisa membantu meredakan rasa cemas yang berlebihan. Hal ini penting untuk menenangkan diri sebelum dan saat menghadapi situasi makan bersama.

Apa Dampak Deipnophobia Jika Tidak Ditangani?

Meskipun mungkin terdengar sepele, deipnophobia bisa berdampak besar dalam jangka panjang. Penderita cenderung menghindari acara makan bersama, menolak undangan pesta, atau bahkan melewatkan waktu makan demi menghindari interaksi sosial. Hal ini tentu bisa mengganggu kualitas hidup, merusak hubungan sosial, dan memperburuk kepercayaan diri.

Bayangkan jika kamu terus-menerus menolak ajakan makan siang bersama rekan kerja, menghindari acara keluarga, atau merasa stres saat harus menghadiri undangan pernikahan. Tentu saja, hal ini akan membuatmu merasa terisolasi dan kehilangan momen-momen berharga.

Jika kamu merasa memiliki gejala deipnophobia atau mengenal seseorang yang mengalaminya, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Semakin cepat ditangani, semakin besar kemungkinan untuk pulih dan menikmati kembali momen-momen makan yang seharusnya bisa menjadi waktu berkumpul yang hangat dan menyenangkan.

Makan bersama seharusnya menjadi momen yang menyenangkan dan mempererat hubungan. Jangan biarkan ketakutan menghalangimu untuk menikmati kebersamaan tersebut.

More From Author

Daniel Arsham Bawa Hoki untuk Tiffany and Co

Investor Gagal Datang, PSIS Langsung Bidik Pelatih Baru!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *