Jakarta terus berbenah! Gubernur Pramono Anung menegaskan komitmennya untuk mewujudkan Jakarta yang lebih indah dan nyaman. Salah satu fokus utama adalah penataan kabel-kabel yang selama ini menghiasi langit kota, membuatnya terlihat kurang rapi. Pramono ingin kabel-kabel tersebut dipendam di bawah tanah agar Jakarta terlihat lebih estetis.
Penataan ini sudah dimulai di Kebayoran Baru, dan akan diperluas ke sembilan lokasi lainnya. Pramono menjelaskan bahwa penataan jaringan utilitas ini adalah bagian dari upaya perbaikan fundamental yang sedang gencar dilakukan di Jakarta. Tujuannya jelas: menciptakan kota yang berkelanjutan, berdaya saing tinggi, dan nyaman bagi seluruh warganya.
Selain penataan kabel, Pemprov DKI Jakarta juga berencana mengoptimalkan pembangunan hunian vertikal melalui konsep Jakarta Tumbuh ke Atas. Konsep ini menggabungkan fungsi layanan publik dan hunian di 10 lokasi prioritas, termasuk GOR dan plaza. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan dan menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat.
Kenapa Kabel-Kabel di Jakarta Harus Dipendam?
Pemandangan kabel yang semrawut memang menjadi masalah klasik di Jakarta. Selain merusak estetika kota, kabel-kabel yang menjuntai juga berpotensi membahayakan keselamatan warga. Bayangkan jika kabel tersebut putus dan mengenai orang yang sedang melintas! Selain itu, kabel yang tidak tertata rapi juga bisa menghambat pekerjaan perbaikan atau pemeliharaan jaringan utilitas.
Dengan memendam kabel di bawah tanah, Jakarta akan terlihat lebih bersih dan rapi. Risiko kecelakaan akibat kabel putus juga akan berkurang. Selain itu, penataan kabel juga akan mempermudah pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan jaringan utilitas di masa depan.
Bagaimana Nasib Proyek SJUT (Sarana Jaringan Utilitas Terpadu)?
Pramono Anung berencana menggelar rapat terbatas (ratas) khusus untuk membahas Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT). SJUT adalah solusi jangka panjang untuk menata jaringan utilitas di Jakarta. Dengan SJUT, semua kabel dan pipa akan ditempatkan di dalam satu wadah terpadu di bawah tanah. Hal ini akan membuat kota terlihat lebih rapi dan memudahkan pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan.
Ratas ini penting untuk membahas kelanjutan proyek SJUT. Mengingat masa jabatan Pramono akan segera berakhir, perlu dipastikan apakah proyek ini akan diperpanjang atau tidak. Pramono sendiri sangat ingin agar masalah kabel ini bisa diselesaikan secepat mungkin.
Apa Dampak Penataan Kabel Terhadap Anggaran Jakarta?
Pramono optimis bahwa penataan kabel dan pembangunan infrastruktur lainnya akan berdampak positif terhadap perekonomian Jakarta. Dengan kota yang lebih indah dan nyaman, diharapkan akan semakin banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di Jakarta. Hal ini akan meningkatkan kapasitas fiskal dan target anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta.
Selain itu, penataan kabel juga akan meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta. Dengan lingkungan yang lebih bersih dan aman, warga akan merasa lebih nyaman dan produktif. Hal ini pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Jakarta secara keseluruhan.
Selain fokus pada infrastruktur fisik, Pemprov DKI Jakarta juga memberikan apresiasi kepada para penegak hukum yang berprestasi. Bersama detikcom, Pemprov menggelar ajang penghargaan untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia. Ajang serupa juga digelar bersama Polri untuk memberikan penghargaan kepada sosok polisi teladan. Kisah-kisah inspiratif para kandidat polisi teladan dapat dibaca di sini.
Dengan berbagai upaya ini, Pramono Anung berharap Jakarta akan menjadi kota yang lebih baik, lebih indah, dan lebih nyaman bagi seluruh warganya. Penataan kabel hanyalah salah satu bagian dari upaya besar untuk mewujudkan Jakarta yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.