Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), Iwan Kurniawan Lukminto (IKL), telah menjalani serangkaian pemeriksaan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus dugaan korupsi pemberian kredit bank kepada perusahaan tekstil tersebut. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendalami peran Iwan dalam proses pengajuan dan pencairan kredit dari sejumlah bank, baik bank daerah maupun bank pemerintah.
Menurut keterangan dari Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, Iwan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai Direktur Utama saat ini dan juga sebagai Wakil Direktur Utama Sritex pada periode 2014-2023. Penyidik menggali informasi terkait pengetahuan Iwan tentang pengelolaan perusahaan dan proses pengajuan kredit.
Apa saja yang didalami penyidik dari pemeriksaan Iwan Lukminto?
Penyidik Kejagung mendalami beberapa aspek terkait peran Iwan Lukminto di Sritex, antara lain:
Iwan sendiri mengaku telah menjawab sekitar 20 pertanyaan dari penyidik dan menyerahkan sejumlah dokumen yang diminta. Ia menyatakan akan terus bersikap kooperatif dalam proses hukum ini dan berharap Kejagung dapat segera menyimpulkan permasalahan yang ada.
Dalam salah satu pemeriksaan, Iwan terlihat membawa sebuah koper besar yang ternyata berisi dokumen-dokumen terkait kasus tersebut. Ia juga enggan berkomentar lebih jauh mengenai dugaan keterlibatan kakaknya, Iwan Setiawan Lukminto, yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Bagaimana respons karyawan Sritex terhadap kasus ini?
Menanggapi pertanyaan mengenai respons karyawan Sritex pascapenetapan tersangka, Iwan menyatakan bahwa tidak ada respons mencolok. Ia menganggap seluruh karyawan sebagai keluarga besar perusahaan.
Kasus dugaan korupsi pemberian kredit bank kepada Sritex ini menjadi perhatian publik. Kejagung terus melakukan pendalaman untuk mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya dan menentukan pihak-pihak yang bertanggung jawab.
Apa harapan Iwan Lukminto terkait kasus ini?
Sebagai Direktur Utama Sritex, Iwan Lukminto berharap agar Kejagung dapat segera menyelesaikan kasus ini dan memberikan kejelasan kepada masyarakat. Ia juga menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan berkomitmen untuk terus memberikan keterangan yang dibutuhkan oleh penyidik.
Kasus ini masih terus bergulir dan perkembangan selanjutnya akan terus dipantau oleh publik. Kejagung diharapkan dapat bekerja secara profesional dan transparan dalam mengungkap kebenaran dan menegakkan hukum.
Detikcom bersama Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) mengadakan ajang penghargaan untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia. Selain itu, Detikcom juga bekerjasama dengan Polri untuk memberikan penghargaan kepada sosok polisi teladan.
