PSIM Yogyakarta Minta Suporter Jaga Kondusivitas Selama Liga 1 2025/2026

PSIM Yogyakarta terus berbenah menyambut Liga 1 musim depan. Salah satu fokus utama adalah memastikan dukungan dari suporter tetap positif dan konstruktif, terutama terkait penggunaan Stadion Maguwoharjo sebagai kandang.

Manajemen PSIM baru-baru ini menggelar pertemuan penting bertajuk Guyub Sedulur yang melibatkan perwakilan dari dua kelompok suporter utama, Brajamusti dan The Maident. Pertemuan ini diadakan di Wisma PSIM, Baciro, Yogyakarta, dan menjadi wadah dialog antara manajemen dan para pendukung setia Laskar Mataram.

Direktur Utama PSIM, Liana Tasno, menekankan pentingnya menjaga kondusivitas antarsuporter. Ia berharap, jika PSIM mendapatkan izin untuk menggunakan Stadion Maguwoharjo, tidak ada tindakan yang dapat merusak upaya bersama untuk menciptakan atmosfer yang positif dan mendukung tim.

PSIM sendiri masih terus berupaya agar Stadion Maguwoharjo dapat menjadi kandang mereka di Liga 1 musim depan. Stadion Sultan Agung di Bantul menghadapi kendala terkait standarisasi baru dari PSSI, terutama terkait implementasi VAR (Video Assistant Referee). Hal ini membuat PSIM harus mencari alternatif stadion yang memenuhi persyaratan.

Kenapa Stadion Maguwoharjo Begitu Penting Bagi PSIM?

Stadion Maguwoharjo memiliki nilai historis dan sentimental bagi PSIM dan para pendukungnya. Stadion ini dianggap sebagai rumah kedua bagi Laskar Mataram, dan bermain di sana akan memberikan keuntungan tersendiri bagi tim. Selain itu, Stadion Maguwoharjo memiliki kapasitas yang cukup besar untuk menampung animo suporter PSIM yang selalu membludak.

Namun, penggunaan Stadion Maguwoharjo juga memerlukan komitmen dari semua pihak untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Manajemen PSIM percaya bahwa dengan dukungan penuh dari suporter, mereka dapat menciptakan atmosfer yang kondusif dan mendukung performa tim di lapangan.

Perwakilan suporter, Widya Wati, menyampaikan apresiasi atas audiensi yang diadakan oleh manajemen PSIM. Ia menegaskan komitmen suporter untuk menjaga kondusivitas dan mendukung tim secara positif. Suporter menyadari bahwa kesuksesan PSIM di Liga 1 membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk suporter.

Apa Saja yang Dilakukan Suporter untuk Menjaga Kondusivitas?

Suporter PSIM telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga kondusivitas, antara lain:

  • Mengadakan pertemuan rutin antar kelompok suporter untuk membahas isu-isu penting dan mencari solusi bersama.
  • Mengkampanyekan pesan-pesan positif dan anti-kekerasan melalui media sosial dan spanduk di stadion.
  • Bekerja sama dengan pihak keamanan untuk mencegah terjadinya kerusuhan dan tindakan anarkis.
  • Menjaga kebersihan dan ketertiban di dalam dan di luar stadion.
  • Upaya-upaya ini menunjukkan komitmen suporter PSIM untuk menjadi bagian dari solusi dan mendukung tim secara positif.

    Bagaimana Jika PSIM Tidak Bisa Bermain di Maguwoharjo?

    Meskipun Stadion Maguwoharjo menjadi prioritas utama, PSIM juga menyiapkan alternatif stadion lain jika opsi tersebut tidak memungkinkan. Manajemen PSIM terus menjajaki stadion-stadion yang memenuhi persyaratan Liga 1 dan dapat menjadi kandang sementara bagi Laskar Mataram.

    Apapun stadion yang dipilih, manajemen PSIM berharap suporter tetap memberikan dukungan penuh kepada tim. Dukungan suporter akan menjadi motivasi tambahan bagi para pemain untuk memberikan yang terbaik di setiap pertandingan.

    Pertemuan Guyub Sedulur ini menjadi bukti nyata bahwa PSIM dan suporter memiliki visi yang sama untuk membangun tim yang kuat dan berprestasi. Dengan dukungan yang solid dari suporter, PSIM optimis dapat bersaing di Liga 1 dan meraih hasil yang membanggakan.

    Komitmen internal ini menjadi modal penting bagi PSIM dalam menghadapi tantangan di Liga 1. Dengan dukungan yang solid dari suporter, Laskar Mataram siap mengarungi kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

    More From Author

    Rekap Transfer Liga 1 2025/2026: Siapa Saja yang Pindah?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *