Anggota Komisi I DPR RI, Sarifah Ainun Jariyah, mendesak kepolisian untuk segera mendalami dan mengungkap secara tuntas penyebab kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (39), yang ditemukan tewas secara mencurigakan di kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025).
Baca juga : Sinopsis Film The Revenant: Perjuangan Hidup Hugh Glass yang Penuh Pengorbanan
1. Desakan untuk Penyelidikan Mendalam dan Transparan
Sarifah Ainun Jariyah menyatakan prihatin atas kematian Arya Daru, yang ditemukan dalam kondisi mencurigakan. Sebagai wakil rakyat yang membidangi isu pertahanan, luar negeri, dan informasi, Sarifah menegaskan bahwa kasus ini harus segera diusut dengan serius dan transparan oleh Polri. “Kami mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini secara tuntas dan transparan,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu (9/7).
2. Dugaan Motif Pembunuhan dalam Kasus Kematian
Sarifah juga meminta agar Polri mendalami kemungkinan motif pembunuhan di balik kematian diplomat Kemlu tersebut. Meskipun belum ada kesimpulan pasti, dia mengungkapkan bahwa indikasi awal menunjukkan bahwa kematian tersebut bisa saja merupakan kasus pembunuhan. “Korban diplomat Kemenlu meninggal, itu harus segera dicari sebabnya, dibunuh atau enggak,” kata Sarifah.
3. Tiga Aspek Krusial dalam Penyidikan Kasus
Sarifah menyoroti tiga hal krusial yang perlu menjadi fokus penyelidikan. Pertama, pentingnya melakukan autopsi forensik untuk menentukan penyebab kematian. Kedua, pendalaman terhadap kemungkinan motif pembunuhan. Ketiga, menjaga objektivitas dalam proses hukum tanpa terpengaruh oleh spekulasi yang beredar di masyarakat. Ia juga mendesak Polri untuk mempercepat proses visum et repertum karena kasus ini memiliki sensitivitas tinggi.
4. Keterkaitan dengan Kasus Perlindungan WNI dan TPPO
Sarifah juga menyebutkan bahwa korban dikenal sebagai sosok yang vokal dalam isu perlindungan WNI dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Sebelum wafat, Arya Daru sedang mempersiapkan penugasan baru ke KBRI Helsinki, Finlandia. Sarifah menekankan pentingnya penyelidikan untuk mengungkap apakah kematian Daru ada kaitannya dengan pekerjaannya tersebut.
5. Polisi Rencanakan Pemeriksaan Rekan Kerja Korban
Kapolsek Menteng, Kompol Rezha Rahandhi, menyatakan bahwa polisi berencana memeriksa rekan kerja korban untuk mendalami lebih lanjut penyebab kematian. “Kami akan memeriksa rekan atau teman kerja korban untuk mendapatkan materi tambahan dalam penyelidikan,” ungkap Rezha.
6. Kematian yang Terkait dengan Kasus TPPO Jepang
Meskipun tidak mengungkap lebih lanjut, Direktur Perlindungan WNI (PWNI) Kemenlu, Judha Nugraha, mengungkapkan bahwa korban pernah menjadi saksi dalam kasus TPPO di Jepang. Namun, Judha menekankan bahwa kasus tersebut sudah lama diselesaikan dan tidak ada kaitannya dengan kematian Daru. “Kami tidak ingin berspekulasi, mari kita tunggu hasil penyelidikan polisi,” ujar Judha.
7. Komitmen DPR untuk Memantau Perkembangan Kasus
Sarifah juga menegaskan bahwa Komisi I DPR RI akan terus memantau perkembangan kasus ini bersama Polri dan Kemenlu. Selain itu, ia mengingatkan agar semua pihak menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
Baca juga : Jafar Fakhrurozi Lulus Sidang Promosi, Universitas Teknokrat Indonesia Tambah Doktor Bidang Sastra
Kesimpulan:
Kasus kematian diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan yang ditemukan tewas secara mencurigakan terus menjadi perhatian. Sarifah Ainun Jariyah mendesak Polri untuk mengungkap penyebab kematian dengan tuntas dan transparan. DPR dan Kemenlu berkomitmen untuk terus memantau perkembangan penyelidikan dan memberikan dukungan kepada keluarga korban. Proses hukum yang objektif dan bebas dari spekulasi sangat diharapkan untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi ini.
Penulis : Dina eka anggraini