Mengapa Survei Nasional Kinerja Penting bagi Pendidikan Indonesia?
Kementerian Pendidikan, melalui Ditjen GTKPG, kini meminta masukan langsung dari guru, kepala sekolah, kepala dinas pendidikan, dan anggota tim kinerja melalui Survei Nasional Supervisi Pengelolaan Kinerja, yang dilaksanakan pada 4–9 Juli 2025. Tujuannya adalah memahami pengalaman mereka dalam sistem kinerja yang saat ini diberlakukan.
baca juga : Indra Utoyo Mundur dari Posisi Direktur Utama Allo Bank, Ini Penjelasan Resmi Perusahaan
Contoh Jawaban untuk Pertanyaan “Bagaimana Kesan Anda terhadap Sistem Pengelolaan Kinerja?”
Berikut beberapa contoh jawaban yang bisa dijadikan panduan saat mengisi survei, memaparkan bagaimana sistem baru terasa lebih mudah, relevan, dan manusiawi.
Contoh Jawaban 1: Sistem Lebih Cepat dan Minim Biaya Admin
Sistem saat ini terasa lebih sederhana dan efisien. Tidak ada lagi tekanan untuk mengumpulkan poin pada kegiatan kompetensi—sekarang lebih fokus pada dampak nyata dari aktivitas pengembangan. Dokumen cukup ditunjukkan langsung tanpa harus diunggah; ini menghemat waktu dan mengurangi beban administratif. Dengan hanya satu kali kinerja formal setahun dan monitoring rutin, sistem terasa lebih berbobot dan manusiawi.
Contoh Jawaban 2: Fokus pada Pendidikan, Bukan Angka
Sistem pengelolaan kinerja sekarang lebih mendukung tugas utama guru: mengajar. Dengan tidak perlu mengunggah dokumen, saya merasa lebih leluasa untuk meningkatkan kualitas mengajar. Refleksi kegiatan—tanpa mengejar poin—membantu menilai sejauh mana kegiatan tersebut berdampak langsung pada siswa dan lingkungan sekolah.
Contoh Jawaban 3: Dialog dan Pemantauan yang Lebih Relevan
Penyederhanaan sistem membawa perubahan positif. Hanya satu evaluasi kinerja formal setahun—dengan pemantauan berkala—membuat proses lebih relevan dan tidak mengganggu. Saya juga merasakan adanya dialog dua arah yang mendorong transfer pengetahuan, bukan hanya laporan rutin.
Panduan Teknis untuk Mengisi Survei Nasional GTKPG
Ingin tahu cara mengisi survei? Simak langkah-langkahnya berikut:
- Akses link survei di
https://s.id/SurveyNasional
- Pilih Periode Program: Fase 1, lalu input NIK, klik Cari Data Anda
- Klik OK jika data muncul, lengkapi formulir: email (Belajar ID atau Gmail), NPSN, jabatan, mata pelajaran (jika guru), provinsi/kabupaten, dan nomor HP
- Klik Simpan, lalu login melalui Sicipta GTK Dikdasmen via Belajar ID atau Gmail
- Pilih menu “Supervisi Pengelolaan Kinerja”, isi survei dengan jujur, kemudian klik Simpan
Intisari Perubahan Sistem Pengelolaan Kinerja 2025
Berdasarkan pedoman terbaru Kemendikdasmen, sistem kinerja tahun 2025 menghadirkan transformasi berikut:
1. Tanpa Poin Kompetensi
Dokumen kegiatan dihapus—diganti dengan refleksi yang diserahkan serta menjadi dasar dialog kinerja dengan atasan.
2. Tanpa Upload Dokumen
Mekanisme verifikasi dokumen dilakukan langsung, tidak lagi melalui sistem online, sehingga mengurangi beban administratif.
baca juga : Mengenal Protokol TCP/IP
3. Evaluasi Setahun Sekali
Pengelolaan kinerja formal hanya setahun sekali, namun tetap didukung dengan pemantauan rutin triwulan atau bulanan.
penulis : astra