IHSG Kembali Menyentuh Level 7.000, Saham-Saham IPO Melonjak Tinggi

IHSG Kembali Menyentuh Level 7.000, Saham-Saham IPO Melonjak Tinggi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil kembali ke level 7.000 pada perdagangan intraday sesi I hari ini, Kamis (10/7/2025). Lonjakan ini menunjukkan kekuatan pasar saham Indonesia meski di tengah dinamika ekonomi global yang sedang berlangsung.

Pergerakan IHSG dan Volume Transaksi

Pada pukul 10:20 WIB, IHSG tercatat mengalami penguatan dengan 362 saham naik, 197 saham turun, dan 408 saham tidak bergerak. Nilai transaksi yang tercatat pun cukup signifikan, yaitu Rp 4,7 triliun dengan volume transaksi mencapai 6,88 miliar saham yang diperdagangkan dalam 516.700 kali transaksi.

Baca Juga: Memecoin Banana For Scale (BANANAS31) di Jaringan BNB Chain Melonjak 240%

Saham IPO Baru: Lonjakan Harga Signifikan

Hari ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut empat emiten baru yang melantai di pasar saham, yaitu PT Diastika Biotekindo Tbk. (CHEK), PT Merry Riana Edukasi Tbk. (MERI), PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG), dan PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI). Dari keempat perusahaan tersebut, tiga emiten mengalami lonjakan harga hingga auto reject atas (ARA), sementara PMUI justru mencatatkan penurunan harga hingga mentok pada batas bawah.

Selain itu, saham-saham PSAT dan CDIA, yang sebelumnya sudah tercatat di BEI, juga terus mengalami penguatan yang signifikan, bahkan menyentuh batas auto reject atas. Saham-saham ini berhasil memanfaatkan momentum pasar yang sangat positif.

Saham-Saham Populer Tumbuh Pesat

Beberapa saham lainnya juga menunjukkan pergerakan luar biasa di pasar pagi ini, dengan kenaikan harga lebih dari 20%. Beberapa di antaranya adalah:

  • IOTF naik 26,4%
  • AIMS naik 24,8%
  • Laba naik 14,3%
  • INOV naik 13,8%

Kenaikan saham-saham ini semakin memperkuat optimisme pelaku pasar terhadap prospek pasar saham Indonesia ke depannya.

Sektor Finansial Menjadi Penopang Utama IHSG

Salah satu faktor yang mendorong penguatan IHSG hari ini adalah sektor finansial. Saham BBRI menjadi penopang utama IHSG dengan kontribusi hingga 16,83 poin. Kekuatan sektor finansial ini memberikan dampak positif pada kinerja IHSG secara keseluruhan.

Pengaruh Kebijakan Tarif Baru AS terhadap Pasar Saham Asia

Pada sisi internasional, pasar saham Asia-Pasifik dibuka bervariasi pada hari ini setelah Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan tarif baru atas produk impor dari Brasil. Mulai 1 Agustus 2025, AS akan mengenakan tarif 50% terhadap produk asal Brasil, yang sebelumnya hanya 10%.

Kebijakan ini dipandang sebagai bentuk pembalasan terhadap hubungan dagang yang dianggap tidak adil oleh Trump, serta proses hukum terhadap mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro. Pengumuman ini turut mempengaruhi pergerakan indeks saham di kawasan Asia. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,45%, sementara Topix melemah 0,54%. Di sisi lain, Kospi Korea Selatan naik 0,24%, dan Kosdaq menguat 0,44%, sementara indeks Australia S&P/ASX 200 tercatat naik 0,51%.

Pergerakan IHSG: Prospek Penguatan Berlanjut

Meski adanya ketegangan perdagangan internasional, pergerakan IHSG diperkirakan masih akan berada dalam zona penguatan. Lonjakan harga saham-saham IPO yang ramai diperjualbelikan di pasar dapat terus mendorong penguatan IHSG di sepanjang pekan ini.

Selain itu, laporan penjualan ritel Indonesia yang positif turut memberikan sentimen yang mendukung pasar saham. Kenaikan penjualan ritel menunjukkan adanya perbaikan daya beli masyarakat, yang menjadi indikasi bahwa perekonomian Indonesia semakin stabil, terutama dalam pemenuhan kebutuhan pokok.

Perhatian pada Rapat FOMC Minutes dan Negosiasi Dagang

Meskipun IHSG menguat, pasar masih harus memperhatikan hasil rapat FOMC Minutes serta perkembangan negosiasi dagang yang sedang berlangsung. Sentimen positif dari Wall Street diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar pada pasar saham Indonesia.

Baca Juga: Mengapa Memahami Topologi Jaringan Meningkatkan Kinerja IT Anda

Kesimpulan: Optimisme Pasar Saham Indonesia

Kekuatan pasar saham Indonesia hari ini terbukti dari lonjakan harga saham yang terjadi pada sejumlah emiten, baik yang baru terdaftar maupun yang sudah ada. Kekuatan sektor finansial, ditambah dengan sentimen positif dari IPO saham, menunjukkan bahwa IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dalam waktu dekat. Namun, pelaku pasar tetap harus mencermati dinamika ekonomi global, terutama kebijakan tarif impor AS dan perkembangan negosiasi dagang Indonesia-AS.

Penulis: Anggun novalia

More From Author

UBS Pertahankan Penilaian 'Neutral' untuk Dürr dengan Target Harga 22,50 Euro

UBS Pertahankan Penilaian ‘Neutral’ untuk Dürr dengan Target Harga 22,50 Euro

Cara Mengisi Survei Nasional Pengelolaan Kinerja dari Ditjen GTKPG

Cara Mengisi Survei Nasional Pengelolaan Kinerja dari Ditjen GTKPG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *