KBBI Resmi Sahkan Kata “Palum” sebagai Lawan Kata “Haus” – Apa Artinya?

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) baru saja menambahkan kata baru, yaitu “palum”, sebagai lawan kata dari haus. Kata ini kini dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana seseorang sudah tidak merasa haus atau telah puas minum. Apa arti “palum”, dan bagaimana asal-usulnya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Apa Itu “Palum”?

Menurut definisi terbaru dalam KBBI, kata “palum” merujuk pada keadaan ketika seseorang sudah tidak merasa haus atau telah merasa puas setelah minum. Kata ini menjadi lawan kata dari “haus”, yang menggambarkan rasa ingin minum.

Dengan adanya kata “palum”, kini bahasa Indonesia memiliki padanan untuk menggambarkan kondisi di mana seseorang sudah tidak merasa haus atau telah memuaskan dahaganya. Sebelumnya, kita hanya mengenal istilah seperti “kenyang” untuk lawan kata “lapar”, dan kini “palum” hadir sebagai padanan untuk kondisi sudah tidak haus.

Contoh penggunaan:
“Setelah dua botol air mineral, akhirnya ia merasa palum.”

baca juga : Jadi Lebih Paham: Ini Penggunaan Kata “di” yang Benar

Asal-Usul Kata “Palum”

Meskipun terdengar baru, kata “palum” ternyata memiliki akar dari bahasa daerah di Indonesia. Beberapa sumber menyebutkan bahwa kata ini berasal dari bahasa Batak Pakpak, yang digunakan di wilayah Sumatra Utara. Meskipun tidak umum, kata ini sudah digunakan dalam komunitas tersebut dan akhirnya mendapatkan pengakuan di tingkat nasional.

Kata “palum” tercatat dalam KBBI daring edisi Juli 2025 setelah melalui proses kurasi dan pertimbangan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Keputusan ini membuat kata tersebut kini sah digunakan dalam bahasa Indonesia standar.

Penambahan “Palum” Memperkaya Kosakata Bahasa Indonesia

Penambahan kata “palum” dalam KBBI memperkaya kosakata Bahasa Indonesia, khususnya dalam menggambarkan kondisi tubuh setelah merasa puas minum. Sebelumnya, kita tidak memiliki kata yang secara langsung menggambarkan kondisi tidak haus.

Dengan adanya kata “palum”, masyarakat kini memiliki istilah yang lebih tepat dan sesuai untuk digunakan dalam percakapan sehari-hari, maupun dalam tulisan ilmiah. Kehadiran kata ini mempermudah pemahaman dalam berbagai konteks yang berhubungan dengan rasa haus dan kenyang setelah minum.

penulis : – amm

More From Author

Perusahaan Kripto Pertama Melantai di Bursa Efek Indonesia

Perusahaan Kripto Pertama Melantai di Bursa Efek Indonesia

PSS Sleman Tetap Jaga Kualitas Meski Tampil di Liga 2, Pieter Huistra: Mental Juara Harus Dijaga!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *