Tak Banyak Tahu, Ini Lawan Kata Haus yang Sudah Tercatat di KBBI

Lawan kata “haus” ternyata bukan hanya sekadar frasa seperti “sudah minum” atau “tidak haus lagi”. Ternyata, ada satu kata resmi yang diakui dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang merupakan antonim dari kata haus. Kata tersebut adalah “palum”. Ingin tahu lebih lanjut tentang arti dan asal-usul kata “palum”? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu “Palum”?

Dalam KBBI VI Daring, palum didefinisikan sebagai kata benda yang berarti “sudah puas minum” atau “hilang rasa haus”. Dengan kata lain, palum menggambarkan kondisi ketika seseorang sudah tidak merasa haus lagi setelah meminum sesuatu.

baca juga : Arti Mokel di Bulan Puasa Ramadan, Apa Itu?

Contoh penggunaan kata “palum”:
“Setelah minum air dua botol, dia merasa palum dan tidak lagi merasa haus.”

Asal Usul Kata “Palum”

Kata “palum” berasal dari bahasa Pakpak, yang merupakan salah satu rumpun bahasa Batak. Kata ini pertama kali diusulkan untuk dimasukkan ke dalam KBBI pada tahun 2024, setelah melalui proses kurasi dari Redaksi KBBI. Menurut sumber yang tertera dalam Kamus Pakpak-Indonesia oleh Tindi Radja Manik, yang diterbitkan pada tahun 2002, kata ini telah digunakan dalam masyarakat Batak Pakpak.

Walaupun kata “palum” sudah tercatat resmi dalam KBBI VI Daring, kata ini masih jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Banyak orang cenderung menggunakan frasa umum seperti “tidak haus lagi” atau “sudah minum” sebagai pengganti.

Kenapa Kata “Palum” Jarang Digunakan?

Meski sudah tercantum dalam KBBI VI Daring, kata “palum” masih belum banyak dikenal dan digunakan dalam percakapan sehari-hari. Hal ini karena kebanyakan orang lebih memilih menggunakan frasa yang lebih mudah dipahami, seperti “tidak haus” atau “sudah minum”.

Namun, kehadiran kata palum mengingatkan kita bahwa bahasa Indonesia memiliki kosakata yang kaya dan beragam, termasuk kata-kata yang berasal dari bahasa daerah, yang kini telah menjadi bagian dari kekayaan bahasa nasional.

Mengapa Menggunakan “Palum”?

Meskipun kata “palum” masih jarang digunakan, pemakaiannya dalam percakapan sehari-hari bisa menjadi salah satu bentuk pelestarian bahasa dan apresiasi terhadap kekayaan bahasa Indonesia. Dengan memperkenalkan dan menggunakannya, kita turut menjaga agar kosakata dari bahasa daerah tetap hidup dalam bahasa Indonesia.

penulis : -amm

More From Author

Bantai Real Madrid 4-0, PSG Ketemu Chelsea di Final Piala Dunia Antarklub 2025

Enzo Maresca Bangga Bawa Chelsea ke Final Piala Dunia Antarklub

Enzo Maresca Bangga Bawa Chelsea ke Final Piala Dunia Antarklub

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *