TNOTE Rebounds Menjelang Rilis Notulen FOMC: Apa yang Diharapkan dari Kebijakan The Fed

TNOTE Rebounds Menjelang Rilis Notulen FOMC: Apa yang Diharapkan dari Kebijakan The Fed

Keputusan terbaru The Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25%-4,50% sejak Desember 2024 sejalan dengan ekspektasi investor. Namun, narasi internal The Fed telah berkembang pesat seiring dengan masuknya data makroekonomi yang baru. Pertemuan FOMC bulan Juni berlangsung sebelum rilis laporan Non-Farm Payrolls (NFP) yang sangat kuat, yang mendinginkan ekspektasi pemotongan suku bunga. Berikut adalah analisis lebih lanjut mengenai apa yang dapat diharapkan dari notulen FOMC yang akan datang.

Baca Juga : Final Piala Dunia Antarklub 2025: Chelsea Vs PSG

Perbedaan Pandangan Internal The Fed:

Dukungan Pemotongan Suku Bunga di Bulan Juli:
Di dalam The Fed, terdapat perbedaan pandangan mengenai arah kebijakan suku bunga. Christopher Waller dan Michelle Bowman, yang diangkat oleh Trump, mendukung pemotongan suku bunga pada pertemuan Juli, sementara tujuh anggota lainnya memperkirakan tidak ada pemotongan sama sekali pada tahun 2025. Sebanyak 17 anggota memperkirakan satu atau dua pemotongan suku bunga dalam waktu dekat.

Perbedaan Antara Ekspektasi Pasar dan Realitas The Fed:
Meskipun pasar masih mematok dua kali pemotongan suku bunga pada akhir tahun 2025, beberapa anggota FOMC melihat tidak ada ruang untuk pelonggaran lebih lanjut. Hal ini mencerminkan perbedaan antara harapan pasar dan kebijakan yang sebenarnya diterapkan oleh The Fed, yang telah terjadi selama empat tahun berturut-turut.

Perkiraan Waktu Pemotongan Suku Bunga:

Pemotongan Suku Bunga di Juli Tidak Terlalu Mungkin:
Pemotongan suku bunga pada Juli diperkirakan sangat tidak mungkin terjadi. Namun, The Fed mungkin sedang mempersiapkan langkah untuk pemotongan di bulan September, tergantung pada dampak tarif yang lebih jelas dan data makroekonomi yang lebih stabil.

Inflasi vs. Tarif:

Perdebatan Tentang Dampak Tarif:
Notulen FOMC kemungkinan akan membahas apakah lonjakan harga yang dipicu oleh tarif akan bersifat sementara atau lebih bertahan lama. Proyeksi terbaru dari The Fed menunjukkan inflasi PCE yang lebih tinggi yang berlanjut hingga 2027, yang dapat membatasi ruang untuk pemotongan suku bunga yang cepat, terutama jika inflasi ternyata lebih keras dari yang diperkirakan dan ekspektasi pasar perlu disesuaikan.

Pasar Tenaga Kerja:

Kekuatan Pasar Kerja Mendukung Sikap “Wait-and-See”:
Kurangnya data negatif yang jelas dalam pasar tenaga kerja kemungkinan akan memperkuat sikap “wait-and-see” The Fed. Jika pertumbuhan pekerjaan tetap solid dan tingkat pengangguran stabil, kekuatan pasar tenaga kerja yang berlanjut dapat menunda pemotongan suku bunga meskipun ada tekanan inflasi akibat tarif.

Baca Juga : Fungsi DNS Server dalam Internet

Dampak Kebijakan Fiskal dan Utang:

Kenaikan Biaya Pinjaman dan Dampaknya pada Kebijakan Moneter:
Peserta pasar juga memantau kenaikan biaya pinjaman dan dampak lelang utang AS. Permintaan yang lemah terhadap Treasuries (seperti yang terlihat dalam lelang obligasi 3 tahun pada hari Selasa) dapat menimbulkan kekhawatiran mengenai keberlanjutan tingkat utang AS, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kebijakan moneter.

Penulis : Tamtia Gusti Riana

More From Author

DAZN Menandatangani Kesepakatan Siar Serie A di Inggris dan AS

DAZN Menandatangani Kesepakatan Siar Serie A di Inggris dan AS

Berawan hingga Hujan, Cek Prakiraan Cuaca Boyolali Minggu 6 Juli 2025

Berawan hingga Hujan, Cek Prakiraan Cuaca Boyolali Minggu 6 Juli 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *